Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hanai Kobayashi, Pemilik “Sarasa Tegel”

Menjadi Indonesia dengan Tegel

Foto : koran jakarta/eko s putra
A   A   A   Pengaturan Font

"Pengerjaannya manual semua dan harus sabar. Tidak terbayang bisa seperti sekarang, karena dasarnya suka saja dan bisa bertahan hidup di Jogja dengan melakukan yang kita sukai, tidak membayangkan bisnis atau apa," kata Hana.

Bertemu dengan ahli hidrolis, menjadi perjumpaan yang mengubah segala kesusahan Hana dan Heru dalam membuat tegel semen motif. Pertama adalah mesin pres berkapasitas tekan minimal satu ton seharga delapan juta rupiah. Sebab, tekanan manual untuk menekan cetakan tegel tak akan lebih dari 100 kg berat tekan. Dan yang kedua adalah komposisi air dan perlakuan pada air.

Dengan mata berbinar dan banyak tersenyum mengenang masa awal merintis Tegel Sarasa, Hana menjelaskan proses produksi tegelnya. Bahan utamanya adalah semen, pigmen warna, mint, dan pasir.

Bahan-bahan itu dibuat menjadi bubur yang dituangkan ke cetakan sebagai lapisan pertama. Lapisan kedua terdiri dari campuran semen dan bahan khusus alias rahasia. Baru lapisan dasar yang terdiri dari banyak semen diberi tekanan dengan mesin pres.

"Dan kata kuncinya adalah komposisi air dan bagaimana memperlakukan airnya. Kalau tidak tepat, ya tidak jadi, meleleh seperti bubur atau terlalu keras," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top