Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menjadi Bangsa Bermartabat

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Agar mampu menemukan sapaan Tuhan dalam setiap peristiwa dan pengalaman hidup, mau tidak mau kita harus memberi perhatian kepada setiap peristiwa dan pengalaman yang tak terbilang jumlahnya. Dari sekian banyak peristiwa dan pengalaman itu, saya ingin mengajak untuk merenungkan dua di antaranya.

Sekitar dua bulan lalu, pada halaman pertama salah satu harian nasional, terpampang judul Kesadaran Moral Dirusak. Isinya, data operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap sejumlah pejabat yang melakukan korupsi. Padahal tanggung jawab utama mereka memastikan terwujudnya kesejahteraan masyarakat di wilayah pelayanan mereka.

Pejabat-pejabat dan para pelaku korupsi pasti tidak menjalankan amanah sila ke-4 Pancasila, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Mereka bukan pribadi-pribadi yang berhikmat dan bijaksana yang dapat diharapkan mampu menjadikan bangsa semakin bermartabat.

Yang paling parah dirusak oleh tindakan koruptif tersebut adalah kesadaran moral. Ketika pemimpin berperilaku secara moral bermasalah, masyarakat dapat kehilangan orientasi nilai. Mereka tidak tahu lagi yang baik dan buruk, benar dan salah. Kalau demikian, kejahatan dapat dianggap sebagai sesuatu yang rutin dan sehari-hari.

Akibatnya, mutu keadaban publik luntur atau bahkan rusak. Kita bertanya, pesan apa yang mau disampaikan Tuhan lewat peristiwa-peristiwa seperti itu? Salah satu jawaban yang pasti, kita dipanggil untuk menjadi pribadi-pribadi yang semakin berhikmat dan bijaksana dalam segala kekayaan maknanya.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top