Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menjadi Bangsa Bermartabat

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Dalam anjuran Apostolik Gaudete et Exultate, Paus Fransiskus menjelaskan, secara amat sederhana mengenai panggilan kepada kesucian ini. Katanya,"Kita bertumbuh dalam kesucian yang merupakan panggilan kita semua, melalui hal-hal kecil sehari-hari." Contoh, seorang ibu pergi berbelanja dan berjumpa dengan seorang tetangga. Dia ingin mulai menggosip. Namun dia berkata dalam hatinya, "Tidak. Saya tidak akan berbicara jelek mengenai orang lain." Ini satu langkah maju dalam kesucian.

Selanjutnya di rumah, salah satu anaknya ingin berbicara dengannya mengenai harapan dan mimpi-mimpinya. Meskipun lelah, dia duduk dan mendengarkan dengan sabar, penuh perhatian dan kasih. Ini adalah pengorbanan lain yang mendatangkan kesucian. Contoh lain lagi. Dia merasa cemas. Tetapi ketika ingat akan kasih Bunda Maria, dia lalu mengambil rosario dan berdoa dengan penuh iman. Ini juga satu jalan lain lagi menuju kesucian. Kemudian, dia pergi ke jalan, berjumpa orang miskin dan berhenti untuk menyapa. Satu langkah maju lagi dalam kesucian (No 16).

Paus Fransiskus mencontohkan yang amat konkret dan sehari-hari untuk menanggapi panggilan Tuhan agar kita menjadi semakin sempurna dalam kesucian. Kita diajak untuk sungguh menyadari panggilan untuk bertumbuh dalam kasih dan kesucian serta menemukan jalannya dalam setiap pilihan dan keputusan. Bukan memilih sekadar yang mudah dan menyenangkan, melainkan yang baik dan benar. Dalam konteks yang berbeda-beda, semua diajak untuk menjawab pertanyaan, apa yang harus kita lakukan, supaya menjadi semakin bertumbuh dalam kasih dan kesucian, dalam hikmat dan kebijaksanaan, sehingga hidup masyarakat menjadi semakin manusiawi?

Jawabannya bisa bermacam-macam dan sangat konkret. Contoh, dalam tata layanan paroki pastikan semangat taat asas. Atau dalam rangka merawat lingkungan hidup, kita pastikan keberlanjutan 'gerakan pantang plastik dan styrofoam.'

Akhirnya, semoga segala niat dan usaha kita untuk bertumbuh dalam kasih dan kesucian, dalam hikmat dan kebijaksanaan, menjadikan hidup kita, keluarga dan komunitas, seberkas sinar yang menampakkan kemuliaan Tuhan. Semoga semua itu ikut mengangkat martabat bangsa Indonesia. Selamat memasuki Tahun Berhikmat, "Amalkan Pancasila: Kita Berhikmat, Bangsa Bermartabat." Salam Kebangsaan (dibacakan dalam misa Sabtu/Minggu, 5/6 Januari 2019)
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top