Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengurangi Pemborosan Energi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Jaringan seluler 5G mulai memasuki arus utama, ditandai dengan semakin banyak negara yang telah secara resmi melakukan komersialisasi. Teknologi yang memiliki keunggulan pada kecepatan dan latensi data ini berguna dalam menjalankan aplikasi yang sulit terwujud pada teknologi sebelumnya.
"Dampak praktis komersialisasi 5G adalah berbagai perangkat IoT yang berfokus pada industri dan bisnis dapat mulai memanfaatkan jaringan," kata Presiden, pendiri dan kepala analis di firma riset TECHnalysis Research, Bob O'Donnell dalam opininya di laman Forbes.
Internet untuk Segala (Internet of Things/IoT) yang dengan berbasis jaringan 5G dirancang sejak awal sebagai teknologi yang lebih hemat energi daripada pendahulunya, dan juga memiliki potensi untuk membuka perlindungan lingkungan yang lebih luas melalui sejumlah kasus penggunaan berwawasan ke depan.
IoT 5G dalam membuat layanan pemerintah yang lebih cerdas. Laporan yang diterbitkan oleh Deloitte Center for Government Insights pada 2020 menulis bahwa operator bekerja dengan otoritas pelabuhan dan pemerintah untuk menguji kemampuan jaringan berkemampuan 5G ternyata bisa mengotomatisasi penanganan kargo, mengarahkan lalu lintas kapal, dan mengelola penggunaan energi di pelabuhan.
Dengan IoT 5G, kendaraan yang terhubung dengan jaringan 5G dapat mengalirkan data kembali ke pabriknya dari sensor kendaraan tentang status perawatan misalnya, mengidentifikasi saat bantalan rem sudah menipis dan perlu diganti.
Aplikasi ride-hailing dan ride-sharing, semacam Gojek dan Grab yang populer di era 4G, diharapkan dapat mengembangkan infrastruktur komputasi edge berbasis cloud baru menggunakan 5G. Koneksi dengan latensi rendah ini dapat digunakan untuk bantuan mengemudi yang cerdas dan untuk meningkatkan keselamatan dengan memberikan informasi terkini kepada pengemudi tentang kondisi jalan dan lalu lintas.
"Pada saat yang sama, asisten pribadi bertenaga AI dapat meningkatkan pengalaman penumpang dengan layanan informasi dan streaming video," tulis T Mobile for Business.
IoT berbasis jaringan 5G juga membantu dalam melindungi lingkungan dari bermacam polusi. Sensor air pintar yang terhubung ke IoT tidak hanya dapat mendeteksi kebocoran, tetapi juga polusi dan kontaminasi air.
Jaringan sensor dari IoT yang lebih besar dan lebih sensitif dapat digunakan, menghemat, dan mengoptimalkan penggunaan air untuk bisnis dan organisasi publik. Pada skala yang lebih luas, sensor dapat mengoptimalkan penggunaan air pertanian, penggunaan pupuk dan pestisida, dengan menggabungkan data cuaca dengan data kondisi tanah.
Limbah makanan juga membuang energi dan air yang digunakan untuk memproduksinya. Pemborosan produk makanan dapat dikurangi tidak hanya di pertanian dengan agritech 5G, tetapi juga di setiap tahap rantai pasokan melalui penggunaan tag pintar 5G yang membuat setiap item dapat dilacak saat bergerak melalui pabrik ke konsumen, sesuai dengan kebutuhan pasar sambil memastikan kualitas.
"Misalnya, menanam sayuran dengan waktu dan tanggal panen, membantu mengatur suhu penyimpanan aktual dalam perjalanannya ke toko makanan, akan memungkinkan penerapan tanggal kedaluwarsa yang lebih bermakna," tulis T Mobile for Business. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top