Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menguak Jatuhnya Stasiun Luar Angkasa Tiangong-1

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Untuk mengamati jatuhnya Tiangong-1, sebanyak 13 badan antariksa di bawah pimpinan European Space Agency, menggunakan radar dan pengamatan optik untuk memantau jatuhnya.

Rentang orbit stasiun luar angkasa itu berada pada kisaran 43 derajat Lintang Utara hingga 43 derajat Lintang Selatan. Dengan demikian, orbit Tiangong-1 membentang luas di atas kawasan Amerika Utara, Amerika Selatan, Tiongkok, Timur Tengah, Afrika, Australia, sebagian Eropa, Samudra Pasifik, dan Samudra Atlantik.

Dalam perkiraan BACC sebelumnya stasiun luar angkasa ini jatuh ke Bumi antara 31 Maret hingga 4 April 2018. Namun kabar Tiangong-1 jatuh ke Bumi pada Senin kian menguat. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang turut mengamati jatuhnya Tiangong-1 melalui keteranganya di laman Twitter resminya (@LAPAN_RI) Senin menyebut, Tiangong-1 dinyatakan jatuh di Samudera Pasifik pada hari ini, 2 April 2018 sekitar pukul 07.16 WIB.

Menjelang jatuhnya Tiangong-1, ada perkiraan stasiun luar angkasa ini akan jatuh di wilayah Indonesia, namun dalam pantauan LAPAN, Tiangong-1 mengalami penurunan ketinggian rata-rata sebesar 3,2 kilometer per hari. Pada 1 April, ada pergeseran prakiraan titik jatuh, semula di Pasifik bergeser ke Atlantik, dan diprakirakan terjadi di luar wilayah Indonesia.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top