Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengolah Biji Salak Jadi Ramuan Herbal Bernilai Komersial

Foto : ANTARA/BAMBANG DWI MARWOTO

KOPI BIJI SALAK - Putut Tetuko (kanan), pelaku usaha ramuan herbal serbuk biji buah salak di Dukuh Gunungwijil, Desa Dukuh, Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali, Rabu (17/2).

A   A   A   Pengaturan Font

Berawal untuk kebutuhan pribadi, ramuan herbal dengan bahan biji buah salak kini justru dapat menjadi bisnis yang mendatangkan keuntungan secara ekonomi.

Usaha ramuan herbal berbahan biji buah salak yang diproduksi menjadi serbuk berkasiat di Dukuh Gunungwijil, Desa Dukuh, Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali, menerima permintaan meningkat walaupun masa pendemi Covid-19

Seorang usaha ramuan herbal serbuk biji salak, Putut Tetuko, di Ampel Boyolali, Kamis (19/2), mengatakan, sejak pandemi Covid-19, banyak masyarakat mencari ramuan herbal seperti empon-empon yang diyakini mampu meningkatkan ketahanan tubuh manusia untuk menjaga kesehatan.

Menurut Putut Tetuko, minuman rempah atau empon-empon seperti jahe, temulawak, kencur dan lainnya populer saat pandemi Covid-19 untuk meningkatkan imun tubuh. Bahkan, dirinya yang membuat ramuan biji salak yang diproses menjadi serbuk diyakini masyarakat kaya akan manfaat, bisa mengobati segala jenis penyakit dan menjaga ketahanan tubuh.

Menurut dia, produksi serbuk biji salak terus meningkat pada 2020 hingga sekarang rata-rata hingga mencapai 2 ton per bulan. Padahal, awal produksi serbu biji salak hanya puluhan kilogram, tetapi masa pandemi hingga mencapai 2 ton per bulan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top