Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengerikan! Putin Dilaporkan Akan Luncurkan Perang Nuklir ke Ukraina pada Tahun Depan, Ada Apa?

Foto : MarketWatch

Presiden Rusia Vladimir Putin.

A   A   A   Pengaturan Font

Mantan komandan Angkatan Darat Inggris, Sir Richard Barrons mengungkapkan kemungkinan Presiden Rusia Vladimir Putin akan meluncurkan serangan nuklir ke Ukraina pada musim semi 2023.

Barrons meyakini Putin mungkin merasa perang nuklir diperlukan untuk kemenangan Moskow mengingat perang antara Rusia dan Ukraina yang telah memasuki rentang 6 bulan.

Menurutnya Putin kemungkinan berpikir untuk menggunakan senjata nuklir jika pemimpin Rusia yakin bangsanya tak bisa menang melawan Ukraina.

Jika hal ini benar dilakukan, maka akan menjadi pertama kalinya senjata nuklir kembali digunakan dalam 77 tahun terakhir sejak Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh Amerika Serikat (AS).

"Serangan dan mobilisasi Ukraina yang lebih luas diharapkan segera setelah musim semi berikutnya dapat mengarah pada keberhasilan medan perang dan pembebasan tanah yang disita oleh Rusia," ujar Barrons, dikutip dari Daily Star, pada Rabu (10/8).

Barrons memperingatkan Barat bahwa Putin berpotensi menggunakan senjata nuklir taktis apabila ia merasa kemajuan serangan Rusia ke Ukraina mengalami stagnasi. Pasalnya, Putin percaya perang akan berakhir dalam beberapa hari pertama setelah serangan awal pada 24 Februari, tetapi justru berlarut-larut hampir 6 bulan.

"Ini mungkin menimbulkan risiko lain. Jika Putin merasakan kekalahan, apakah dia akan tergoda untuk menggunakan senjata nuklir taktis untuk mengubah kenyataan di medan perang?" tambahnya.

Baru-baru ini, Ukraina dan Rusia bertukar tuduhan atas penembakan pabrik atom terbesar di Eropa itu pada akhir pekan. Kyiv mengatakan penembakan oleh Rusia pada hari Sabtu (6/8) telah merusak tiga sensor radiasi dan melukai seorang pekerja di pembangkit listrik Zaporizhzhia.

Sebaliknya, otoritas yang ditempatkan Rusia di kawasan itu mengatakan pasukan Ukraina menghantam situs itu dengan beberapa peluncur roket, merusak gedung-gedung administrasi dan daerah di dekat fasilitas penyimpanan. Kedutaan Rusia di Washington juga merilis pernyataan yang merinci kerusakan.

Pasukan Rusia merebut pabrik di tenggara Ukraina pada awal Maret tetapi masih dijalankan oleh teknisi Ukraina.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, mengutip kegagalan Kiev untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan status khusus wilayah Donetsk dan Luhansk di dalam negara Ukraina. Sementara Kyiv menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top