![Mengerikan! Bukan Covid-19, Virus Mematikan Ini Teror Warga Nigeria Hingga Ratusan Ribu Orang Terinfeksi Tiap Tahun](https://koran-jakarta.com/images/article/mengerikan-bukan-covid-19-virus-mematikan-ini-teror-warga-nigeria-hingga-ratusan-ribu-orang-terinfeksi-tiap-tahun-220822174246.jpg)
Mengerikan! Bukan Covid-19, Virus Mematikan Ini Teror Warga Nigeria Hingga Ratusan Ribu Orang Terinfeksi Tiap Tahun
![Mengerikan! Bukan Covid-19, Virus Mematikan Ini Teror Warga Nigeria Hingga Ratusan Ribu Orang Terinfeksi Tiap Tahun](https://koran-jakarta.com/images/article/mengerikan-bukan-covid-19-virus-mematikan-ini-teror-warga-nigeria-hingga-ratusan-ribu-orang-terinfeksi-tiap-tahun-220822174246.jpg)
Perawat mengenakan alat pelindung diri di Nigeria
Sementara itu, sebanyak 80 persen dari mereka yang terinfeksi demam Lassa tidak mengalami gejala parah, bahkan sebagian besar kasus tidak terdiagnosis. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, tingkat kematian pasien yang berakhir di rumah sakit mencapai 15 persen.
Masa inkubasi penyakit tersebut terjadi antara 2-21 hari, gejala yang parah dapat mulai muncul seminggu setelah sakit. Namun saat itu mungkin sudah terlambat bagi pasien.
Demam Lassa menurunkan jumlah trombosit dalam darah dan kemampuannya untuk menggumpal, yang menyebabkan pendarahan internal. Kegagalan organ yang fatal dapat terjadi dalam beberapa hari.
Gejala awal demam Lassa termasuk sakit kepala dan otot, sakit tenggorokan, mual dan demam. Awalnya, gejala tersebut tidak bisa dibedakan dari gejala malaria, penyakit umum di wilayah tersebut.
Laboratorium rumah sakit di Owo ini adalah satu-satunya di negara bagian yang melakukan tes darah diagnostik Lassa dan hasilnya baru tersedia setelah dua hari. Hal tersebut sering menyebabkan demam Lassa baru ditemukan pada tahap akhir, yang membuatnya lebih sulit untuk diobati.
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya