![Mengenang Pendiri Semarang di Masjid Ki Ageng Pandanaran](https://koran-jakarta.com/images/article/phpgki7jp_resized.jpg)
Mengenang Pendiri Semarang di Masjid Ki Ageng Pandanaran
![Mengenang Pendiri Semarang di Masjid Ki Ageng Pandanaran](https://koran-jakarta.com/images/article/phpgki7jp_resized.jpg)
Dipenuhi Jemaah - Masjid Ki Ageng Pandanaran di Jalan Mugas Dalam II/4, Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah, tampak terawat baik, baru-baru ini. Masjid ini selalu dipenuhi jemaah, terutama pada Ramadan dan malam Jumat Kliwon.
Nama Ki Ageng Pandanaran bagi warga Semarang sudah tidak asing lagi. Dialah Adipati Semarang pertama. Tanggal diangkatnya Ki Ageng Pandanaran sebagai adipati, dijadikan sebagai peringatan hari jadi Kota Semarang.
Di kompleks makam Ki Ageng Pandanaran terdapat sebuah masjid, dengan nama Masjid Ki Ageng Pandanaran. Tidak terlalu besar memang, tetapi masjid itu selalu dipenuhi jemaah, terutama jika bulan Ramadan dan malam Jumat Kliwon.
Berada di dataran tinggi yang sejuk, masjid tersebut terletak di Jalan Mugas Dalam II/4, Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Sekitar satu kilometer dari bundaran Tugu Muda. Dengan pepohonan yang rindang di sekeliling kompleks, tempat ini sering digunakan untuk menyelenggarakan ritual-ritual keagamaan.
Menurut Sekretaris Yayasan Sosial Ki Ageng Pandanaran, H Agus Krisdiyono, ketika belum menjadi masjid seperti sekarang, tempat ibadah peninggalan Ki Ageng Pandanaran itu berwujud langgar atau musala. Dindingnya hanya separuh berupa bebatuan yang dipadu cairan semen.
Ki Ageng Pandanaran meninggal pada tahun 1496 dengan meninggalkan sebuah langgar. Lama-kelamaan langgar itu menjadi masjid karena direnovasi beberapa kali sejak 1969, terutama oleh Wali Kota Semarang, Sutrisno Suharto, dan teman-temannya dari kalangan pejabat dan pengusaha.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya