Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 28 Mar 2024, 21:25 WIB

Mengenal Tradisi Suci Tuguran

Sebagian kecil umat bersama para Klaris tuguran di kapel Biara Santa Clara, Pacet, Sindanglaya, Cianjur, Kamis (28/3)

Foto: Aloysius

Umat Kristiani, utamanya Katolik, memiliki banyak tradisi suci. Salah satunya "Tuguran." Apa itu artinya?

Dalam rangkaian Paskah, umat mengawali dengan puasa selama 40 hari. Kemudian sampailah pada Pekan Suci yang diawali Minggu Palma (Minggu Palem). Ini memperingati Yesus dipuja-puja saat memasuki Yerusalem.

Dalam Pekan Suci, ada Tri Hari Suci: Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci (Vigili/malam Paskah). Nah, dalam Kamis Putih, pengenangan Yesus membasuh kaki para murid, setelah misa dilanjutkan Tuguran.

Jadi, Tuguran adalah doa di depan Sakramen Mahakudus (Tubuh dan Darah Yesus) untuk tirakatan menemani Yesus menjelang Jumat Agung.

Mengapa Yesus harus ditemani, karena pada Perjamuan Terakhir ini, diikuti doa Yesus kepada Bapa. Yesus sangat ketakutan mengetahui Dia akan mengalami siksaan tak tertahankan dan mati. Saking takutnya, sampai-sampai Dia dalam doa berkeringat darah.

Untuk itulah diadakan Tuguran buat menemani Yesus dalam doa sakratul maut. Namun kebanyakan umat tidak peduli. Mereka enak-enak tidur. Merekamembiarkan Yesus berjuang sendiri, sementara umat tidur pulas, mungkin sambil mendengkur. Kitakah umat yang demikian itu?

Kitakah yang membiarkan Yesus ketakutan setengah mati, kita malah ngorok? Semoga bukan kita!

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Aloysius Widiyatmaka

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.