Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengenal Nihon Hidankyo, Organisasi Penyintas Bom Atom Jepang yang Meraih Nobel Perdamaian

Foto : the conversation/shutterstock

AS menjatuhkan bom atom di atas kota Hiroshima, Jepang, pada 6 Agustus 1945.

A   A   A   Pengaturan Font

Di Jepang, Nihon Hidankyo bekerja keras untuk menantang posisi pemerintah terkait senjata nuklir. Meski telah menjadi korban peristiwa tragis di Hiroshima dan Nagasaki, Pemerintah Jepang mendukung senjata nuklir AS dan mengandalkannya sebagai kekuatan pencegah (deterrent) terhadap beberapa negara tetangga bersenjata nuklir.

Pemerintah Jepang yang berkeras akan pentingnya senjata nuklir untuk keamanan nasional dan dilihat sebagai sikap kontroversial bagi banyak orang di Jepang. Setiap anak sekolah di Jepang, misalnya, biasanya mengunjungi Hiroshima atau Nagasaki untuk mempelajari sejarah dan dampak mengerikan dari senjata nuklir.

Keputusan untuk memberikan Hadiah Nobel Perdamaian kepada Nihon Hidankyo datang di waktu yang tepat. Pada 2023, sembilan kekuatan nuklir dunia menghabiskan lebih dari US$91 miliar (Rp1.417 triliun) untuk senjata nuklir. Dan sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin berulang kali mengancam untuk menggunakan persenjataan nuklirnya.

Perkembangan yang mengkhawatirkan ini diakui oleh Komite Nobel. Saat memberikan penghargaan kepada Nihon Hidankyo, komite menyatakan bahwa "sangat mengkhawatirkan bahwa saat ini, penolakan terhadap penggunaan senjata nuklir sedang berada di bawah tekanan."

Kekuatan nuklir dunia-terutama Cina dan AS-sedang meningkatkan dan memodernisasi persenjataan mereka. Korea Utara terus mengembangkan program senjata nuklirnya. Dan ketegangan dengan cepat meningkat antara Israel yang bersenjata nuklir dan Iran yang hampir memiliki senjata nuklir.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top