Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengenal Instrumen Indonesia

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Kebanyakan korporasi tidak mau melakukan transaksi lindung nilai. Saat harus impor, mereka lebih suka membeli dollar di pasar spot meski dengan harga yang lebih mahal. Dengan IRS, korporasi bisa lock-up rupiahnya sehingga permintaan dollar AS lebih terkelola. Akhirnya, stabilitas nilai tukar rupiah juga terpelihara.

Dalam cakupan yang lebih luas, Indonia juga memiliki potensi untuk menarik minat investor asing. Implementasi Indonia sangat membantu pemodal asing dalam meracik portofolionya. Mereka bisa menghitung secara lebih presisi imbal hasil yang akan mereka dapat dari tiap-tiap aset finansial yang dipegang.

Namun begitu, kembali lagi, eksekusi Indonia nantinya masih menyisakan tanda tanya besar terutama kesiapan dari tiap-tiap bank. Indonia ditentukan mekanisme pasar. Jika ada kelebihan pasokan, suku bunga bisa turun drastis. Sebaliknya, jika ada kekurangan pasokan, suku bunga bisa meroket.

Akar persoalannya, tidak semua bank mampu memasok cukup likuiditas di semua tenor. Lagi pula, sejumlah bank memanfaatkan PUAB sebagai alternatif terakhir dalam memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Ketika ada sumber lain yang lebih murah, sejumlah bank tersebut memilih tidak aktif di PUAB.

Artinya, BI harus terlebih dulu memperkuat pelaku pasarnya kemudian baru membangun pasarnya. Ketiadaan pelaku pasar yang kuat membuat PUAB sebagai wahana untuk bertransaksi likuiditas menjadi bias dan suku bunganya bisa salah arah (misleading). Padahal, suku bunga PUAB dijadikan indikator untuk menentukan BI 7-DRRR.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top