Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengeliminasi Kemiskinan Desa

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Hal ini tecermin dari peningkatan indeks tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan desa dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Indeks kedalaman kemiskinan perdesaan naik dari 2,25 pada September 2014 menjadi 2,32 pada September 2018. Demikian juga dengan indeks keparahan naik dari 0,57 pada September 2014 menjadi 0,62 pada September 2018. Hal ini mengindikasikan, kesejahteraan lapisan masyarakat bawah di desa semakin memburuk.

Karena itu, visi pemerintah untuk "Membangun Indonesia dari Pinggiran dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia" boleh dikata belum optimal. Pengalokasian Dana Desa (DD) untuk memperkuat pembangunan wilayah perdesaan dari 2014 hingga 2018 sudah mencapai 180 trilliun rupiah belum efektif mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, terutama kesejahteraan petani.

Begitu pula dengan besaran anggaran belanja negara sektor pertanian yang mencapai 22 triliiun rupiah untuk subsidi pupuk, pencetakan sawah baru, dan pembangunan jaringan irigasi. ini sepertinya belum memperlihatkan dampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan petani. Antara lain karena pertumbuhan ekonomi selama lima tahun terakhir cenderung melambat. Perlambatan juga terjadi di sektor pertanian. BPS mencatat pertumbuhan ekonomi sektor pertanian berkisar di angka 3 sejak tahun 2015.

Penting

Baca Juga :
Letusan Semeru

Pertumbuhan sektor pertanian sangat penting dalam mendukung keberhasilan upaya pengentasan kemiskinan. Sebab lebih dari 50 persen rumah tangga miskin mengandalkan sektor pertanian sebagai pekerjaan utama. Bahkan, di perdesaan yang merupakan kantong kemiskinan (63 persen), hampir 70 persen kepala rumah tangga miskin bekerja di sektor pertanian.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top