Mengapa ISIS Menyerang Rusia?
Tentara Suriah dan Rusia terlihat di pos pemeriksaan dekat kamp Wafideen di Damaskus, Suriah 2 Maret 2018. Peneliti di Program Studi Strategis dari Observer Research Foundation, New Delhi, India, Kabir Taneja, mengatakan, gesekan ini bukanlah hal baru secara ideologis, namun secara taktis.
Murat Aslan, seorang analis militer dan mantan kolonel tentara Turki, mengatakan afiliasi ISIS di Afghanistan dikenal karena "metodologinya yang radikal dan keras".
"Saya pikir ideologi mereka menginspirasi mereka dalam memilih target. Pertama-tama, Rusia berada di Suriah dan berperang melawan Daesh (ISIS) seperti Amerika Serikat. Itu berarti mereka melihat negara-negara seperti itu sebagai negara yang bermusuhan," kata Aslan kepada Al Jazeera.
"Mereka sekarang berada di Moskow. Sebelumnya mereka terjadi di Iran, dan kita akan melihat lebih banyak serangan, mungkin di ibu kota lain," tambahnya.
Meskipun keanggotaannya di Afghanistan dikatakan telah menurun sejak puncaknya pada tahun 2018, para pejuangnya masih menjadi salah satu ancaman terbesar terhadap otoritas Taliban di Afghanistan.
Serangan sebelumnya
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya