Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Swiss Undang 160 Delegasi Pada Konferensi Damai Ukraina

Foto : ANTARA/Xinhua

Foto kolase menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kanan).

A   A   A   Pengaturan Font

Jenewa - Pemerintah Swiss pada Kamis mengatakan telah mengundang 160 delegasi dari seluruh dunia untuk menghadiri konferensi perdamaian Ukraina yang akan diselenggarakan pada Juni atas permintaan Kiev, namun Rusia belum mendapat undangan.

Dalam rilis pers Departemen Federal Urusan Luar Negeri, dikatakan bahwa para delegasi undangan mencakup anggota G7, G20, BRICS, EU, beberapa organisasi internasional, dan dua perwakilan keagamaan.

Konferensi tersebut bertujuan untuk membentuk formula perdamaian yang diusungPresiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan beberapa usulan lain berdasarkan Piagam PBB dan prinsip-prinsip utama hukum internasional.

Formula perdamaian 10 poin yang disampaikan pada akhir 2022 itu antara lain menyangkut upaya pengusiran seluruh pasukan Rusia dari Ukraina.

"Tujuan utama dari pertemuan puncak ini adalah untuk menginspirasi proses perdamaian di masa depan," kata pemerintah Swiss.

Pernyataan tersebut mengatakan "Swiss memiliki tradisi panjang dalam mendorong dialog" dan "oleh karena itu menganggap pertukaran pandangan berbeda mengenai jalan menuju perdamaian di Ukraina merupakan hal yang sangat penting."

Konferensi akan berlangsung pada 15-16 Juni di Burgenstock, yaitu gunung Swiss di wilayah Nidwalden.

Hingga saat ini, Rusia belum mendapat undangan. Namun, Kemenlu Swissmengatakan Jenewa terbuka untuk menyampaikan undangan.

Rusia telah berulang kali mengkritik konferensi tersebut. Menurut Moskow, konferensi itu tidak ada tujuan tanpa partisipasi negaranya.

"Tanpa partisipasi Rusia, bagaimana kita bisa mengharapkan diskusi substantif dan hasil yang berarti? Inisiatif ini tampaknya memiliki kelemahan," kata juru bicara Kremlin--kantor presiden Rusia--Dmitry Peskov pada Kamis.

Rusia meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari 2022. Perundingan perdamaian langsung diadakan pada beberapa minggu pertama konflik, tapi tanpa hasil apa pun.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top