![Menelusuri Jejak Seni Wayang Tiongkok Kuno di Kota Santri](https://koran-jakarta.com/images/article/menelusuri-jejak-seni-wayang-tiongkok-kuno-di-kota-santri-240712220621.jpg)
Menelusuri Jejak Seni Wayang Tiongkok Kuno di Kota Santri
![Menelusuri Jejak Seni Wayang Tiongkok Kuno di Kota Santri](https://koran-jakarta.com/images/article/menelusuri-jejak-seni-wayang-tiongkok-kuno-di-kota-santri-240712220621.jpg)
Kelenteng Hong San Kiong, di Gudo, Jombang, Jawa Timur.
"Kakek saya mementaskan Wayang Potehi keliling ke kelenteng-kelenteng, seperti tahun 1933 di Surabaya," tutur dia. "Ada 5 ribu lebih boneka Potehi yang kami koleksi di sini. Sekitar 110 adalah boneka kuno asli dari Tiongkok yang dibawa oleh kakek saya. Lainnya peninggalan dalang jaman dulu seperti dari Liem Sing Yje Wan dari Tulungagung, juga hasil para pengrajin," imbuh dia.
Toni menjelaskan, dari berbagai koleksi museum tersebut, peninggalan kakeknyalah yang paling berharga berupa ratusan boneka wayang Potehi dari zaman dinasti Tiongkok kuno yang dipajang di sebuah lemari kaca, serta panggung kayu peninggalan grup kesenian Wayang Potehi sang kakek, Fu He An.
"Wayang-wayang hasil pengrajin kami juga diminati oleh kolektor. Tapi khusus yang asli Tiongkok dari kakek saya, tidak mungkin kami lepas," ujar dia.
Hingga kini, Toni masih menyempatkan berburu boneka Wayang Potehi bila ia sedang membawa rombongan pemain untuk pentas, baik itu di dalam maupun luar negeri. "Beberapa koleksi museum ini ada juga dari kelenteng di Semarang, ada yang dari Taiwan, Penang, dan tempat lain," papar dia.
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya