Menelusuri Jejak Peradaban Megalitikum di Kampung Bena
Potret Desa Kampung Bena
Untuk nenek moyang perempuan yang disebut sao saka pu'u memiliki tanda miniatur bhaga di atas atap. Setiap tanda di tepi atapnya terpasang tusuk rambut terbuat dari bambu dengan kelapa muda berukuran kecil sebagai pangkalnya yang disebut ana ie.
Selanjutnya untuk rumah inti nenek moyang laki-laki dinamakan sa'o saka lobo. Rumah ini dapat diidentifikasi dengan adanya patung pria berbalut ijuk yang memegang parang dan tombak yang terpasang di atas rumah.
Kearifan Lokal
Penduduk Kampung Bena termasuk ke dalam Suku Bajawa. Mayoritas penduduk Bena adalah penganut agama Katolik. Umumnya penduduk Bena, pria dan perempuan, bermata pencaharian sebagai peladang. Untuk kaum perempuan masih ditambah dengan bertenun.
Pada awalnya hanya ada satu klan atau sekelompok keluarga di kampung ini yaitu klan Bena. Perkawinan dengan klan lain melahirkan klan-klan baru yang sekarang ini membentuk keseluruhan penduduk Kampung Bena. Hal ini bisa terjadi karena masyarakat di sini menganut sistem kekerabatan matriarki.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya