Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mendorong Pemberdayaan UMKM

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Dengan jumlah UMKM mencapai 3,1 persen penduduk Indonesia di paruh awal 2017, semestinya makin banyak yang bisa dibuat UMKM. Jumlah UMKM yang diprediksi tembus 65 juta unit usaha di tahun 2020, bisa menjadi modal bangsa lebih banyak menembus pasar global.

Pemberdayaan UMKM memiliki peran strategis mendorong ekonomi nasional karena jumlahnya besar dan menyebar luas. UKM menyerap tenaga kerja dan menyediakan lapangan kerja besar pula. UKM bersifat fleksibel mudah adaptasi dengan lingkungan karena skala usahanya relatif kecil.

UMKM mendominasi pelaku dunia usaha nasional. Mereka terdapat hampir di semua sektor usaha. UMKM penting sebagai sarana mempercepat pemerataan usaha antarsektor dan wilayah. UMKM efisien dalam melakukan subcontracting. Di negara maju (AS, Jepang, dan Uni Eropa) mereka berintegrasi dengan perusahaan besar dalam mendorong daya saing. Pengembangan UMKM sebagai upaya pemecahan masalah kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan pengangguran.

Keunggulan lain UMKM, tidak banyak pengaruh gejolak krisis ekonomi karena tidak tergantung pada komponen impor. Mereka tidak tergantung utang luar negeri, serta memiliki kearifan produk lokal tinggi. Sektor UMKM juga memiliki kemampuan menyerap tenaga kerja. Secara makro mampu menyerap banyak tenaga kerja walaupun secara total perusahaan besar menyerap lebih banyak. Realitasnya, UMKM mampu menyerap lebih 80 persen tenaga kerja informal, terutama di perdesan.

Kendala klasik UMKM menyangkut teknologi yang masih sederhana dan minimnya akses dukungan modal. Mereka juga terbatas akses inklusif keuangan. Padahal modal sangat urgen untuk meningkatkan produktivitas. Hal ini perlu didorong memiliki akses pemodalan melalui pembiayaan nonperbankan, sehingga tidak tergantung pada bank.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top