
Mendiktisaintek Sebut Pendaftar Masuk Perguruan Tinggi Menurun
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto
Foto: Istimewa
JAKARTA - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto, mengatakan jumlah pendaftar calon mahasiswa ke perguruan tinggi mengalami penurunan. Menurunnya calon mahasiswa ini menjadi salah satu indikasi bahwa lapangan kerja semakin menurun.
“Saya bertemu dengan beberapa Rektor PTN dan PTS, yang terjadi saat ini adalah jumlah pendaftar perguruan tinggi kita menurun. Hal ini mengindikasikan bahwa kebutuhan tenaga kerja terampil, berpengetahuan dan berpendidikan tinggi itu juga turun. Artinya memang betul terkonfirmasi dari data, bahwa industri kita mungkin sebagian berubah menjadi perdagangan saja,” ujar Brian, dalam keterangan resminya, Jumat (21/3).
Dia menilai, kini Indonesia tengah memasuki era penurunan kemampuan untuk memproduksi barang sehingga negara membutuhkan kebangkitan industri. Padahal munculnya beragam industri ini akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan.
"Sehingga masyarakat mampu memperbaiki gizi serta memiliki kemampuan untuk menyekolahkan anak hingga ke jenjang pendidikan tinggi," jelasnya.
Brian menyebut, negara juga mengalami dilema yang harus dihadapi, antara menciptakan industri terlebih dahulu atau menyiapkan SDM unggulnya. Adapun rasio lulusan S2-S3 terhadap populasi usia produktif di Indonesia hanya mencapai 0,5 persen, jauh di bawah negara-negara maju yang memiliki rasio sekitar 9 persen.
Bahkan jika dibandingkan dengan Malaysia, Vietnam, dan Thailand, yang memiliki rasio 2,4%, Indonesia masih tertinggal cukup jauh. Dia berpendapat dalam upaya keluar dari jebakan negara pendapatan menengah, bangsa Indonesia harus maju dan mampu bersaing dalam penguasaan teknologi dan inovasi.
“Salah satu tantangan besar bagi pendidikan tinggi di Indonesia adalah meningkatkan indeks penguasaan inovasi teknologi serta jumlah peneliti secara signifikan. Apalagi, peringkat Indonesia dalam Global Innovation Index masih tergolong rendah, ini menunjukkan kita perlu strategi yang lebih agresif dalam mendorong inovasi dan penelitian,” tuturnya.
Brian berharap, perguruan tinggi mampu mendorong peningkatan jumlah lulusan pascasarjana di bidang sains dan teknologi, melakukan investasi dalam penelitian, serta penguatan koneksi antara akademisi dan industri sebagai langkah penting untuk mempercepat kemajuan teknologi di Indonesia. Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan potensi sumber daya manusia yang melimpah untuk mengejar ketertinggalan dan menjadi negara yang lebih kompetitif di era teknologi global.
“Saat ini, kami sedang berupaya untuk membuatkan pendanaan secara bersama antara industri dan kampus terutama pada peneliti-peneliti yang memang sudah lama melakukan penelitian pada suatu produk. Harapannya, kita bisa menghasilkan produk yang siap diindustrialisasi secara komersial di Indonesia,” katanya.
Redaktur: Sriyono
Penulis: Muhamad Ma'rup
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kemnaker Sediakan 229 Bus Mudik Gratis
- 2 Genjot Transisi Energi dan Ekonomi Hijau, Satgas Baru Diharapkan Jadi Game Changer
- 3 Pemkot Kediri Lakukan Cek Angkutan Umum
- 4 Gubernur DKI Jakarta Serahkan KJP Plus Tahap I 2025 dan Gratiskan Akses TMII
- 5 Pemerintah Kota Kediri Melakukan Pengecekan terhadap Angkutan Umum agar Aman
Berita Terkini
-
Polresta Bandara Soetta Mengoprasikan 350 Kamera Pengawas saat Mudik Lebaran
-
Anggota DPRA Tersangka Penampar Anak SD di Aceh Barat Tidak Ditahan
-
PT HK Siap Mengoperasikan secara Fungsional Tiga Ruas Tol Trans Sumatera
-
Alcaraz Tersingkir dari Miami Open, Dikalahkan Veteran Belgia Goffin
-
Perpustakaan Sulawesi Selatan Berbagi Pakaian Layak Pakai untuk Dhuafa