Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mendamba Sekolah yang Nyaman

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Lalu, kepada siapakah anak-anak berlindung dari perundungan? Diperlukan sebuah sinergi seluruh warga untuk membuat sekolah menjadi tempat yang nyaman. Sekolah dapat menerapkan sistem orang tua asuh. Seluruh siswa dibagi rata untuk seluruh guru sebagai orang tua asuh.

Ilustrasinya, satu sekolah memiliki 1.000 siswa dengan 100 guru, maka satu guru dapat mengasuh 10 siswa. Dia mengawal sejak masuk hingga lulus. Tentu saja ini perlu bersinergi bersama guru Bimbingan dan Penyuluhan sekolah tersebut. Guru asuh dapat membuat pertemuan-pertemuan kecil untuk mengetahui perkembangan siswa di luar pembelajaran di kelas.

Kelompok-kelompok kecil seperti itu diharapkan dapat mendeteksi keadaan siswa dengan lebih mudah. Siswa akan merasa dekat dengan guru. Dia nyaman dan aman di sekolah. Jadi, yang diterima orang tua bukan sekadar laporan nilai berupa angka-angka hasil belajar. Di dalamnya, juga ada evaluasi perkembangan psikologis. Pola pergaulan anak dapat juga dilaporkan para guru asuh.

Perundungan terjadi karena pelaku merasa aman. Dia merasa yakin, korban sebagai adik kelas tidak akan mengadu kepada orang lain. Apalagi korban tidak tahu tempat mengadu. Penerapan sistem among ini, diharapkan perundungan di lingkungan sekolah dapat diminimalkan.

Kita tidak perlu menunggu jatuh korban lagi di dalam MPLS. Sekolah seharusnya menjadi sebuah tempat yang aman dan nyaman bagi siswa. Anak-anak di sekolah hampir setengah hari tidak hanya untuk menuntut ilmu dan belajar ilmu-ilmu akademis semata. Mereka juga belajar bermasyarakat melalui interaksi, sosialisasi, dan berorganisasi. Semua proses itu membutuhkan daya dukung lingkungan, teman, dan juga guru-guru yang mengayomi.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top