Mendagri Minta Pemda Percepat Data Kondisi Irigasi di Daerah untuk Dukung Swasembada Pangan
Foto: Dok. KemendagriJAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) mempercepat pendataan kondisi irigasi di daerah untuk mendukung swasembada pangan. Hal ini ditekankan Mendagri saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2024 yang dirangkaikan dengan Pembahasan Percepatan Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (16/12/2024).
“Paling utama adalah yang harus kita kerjakan adalah satu, yaitu masalah irigasi. Jadi irigasi, tolong data dari kabupaten dan kota, kadang-kadang ada juga [kota] yang punya desa, kota baru ini terutama. Ini tolong dicek per kabupaten dan kota dan direkap oleh provinsi,” katanya.
Pendataan, kata Mendagri, dilakukan terhadap sawah tanpa irigasi maupun irigasi yang rusak di wilayahnya. Pendataan ini dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) yang dibantu oleh Kepala Dinas Pertanian dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU). Data ini kemudian direkap dan dilaporkan kepada pemerintah pusat untuk ditindaklanjuti.
“Saya minta hari Senin depan, atau hari Selasa depan, semua direkap oleh seluruh Sekda provinsi, merekap ini dari kabupaten dan kota. Tapi nanti hari Senin atau Selasa, ada rapat Zoom Meeting spesifik mengenai masalah ini,” ucapnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan, Presiden Prabowo Subianto telah berkali-kali menyampaikan terkait program swasembada pangan pada tahun 2027. Dia meminta jajaran Pemda untuk bergerak cepat mendukung program tersebut salah satunya dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.
“Mohon didata sawah-sawah kita yang belum ada irigasinya atau irigasinya yang sudah rusak sehingga sawahnya sekali tanam, segera ini minta didaftar, didata, kirim ke Kementan atau PU Dirjen Perairan atau tembusan ke Menteri Koordinator Bidang Pangan, agar ini bisa kita selesaikan,” ujarnya.
Zulkifli menambahkan, berkaitan dengan pupuk, pemerintah telah memastikan ketersediaan pupuk dengan alokasi 9,55 juta ton. Pemerintah juga mengeluarkan regulasi terkait pengangkatan penyuluh dari pusat untuk daerah yang kekurangan maupun tidak aktif penyuluhnya.
“Bagi kabupaten-kabupaten provinsi yang penyuluhnya tidak aktif atau penyuluhnya kurang, maka sekarang sudah ada Inpres, penyuluh boleh diangkat dari pusat,” tandasnya.
(IKN)
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Mai Hang Food Festival Jadi Ajang Promosi Kuliner Lokal Labuan Bajo
- 2 Prabowo Dinilai Tetap Komitmen Lanjutkan Pembangunan IKN
- 3 Otorita Labuan Bajo: Mai Hang Food ajang promosi kuliner lokal
- 4 Gelar Graduation Development Program Singapore 2024, MTM Fasilitasi Masa Depan Lebih Baik untuk Pekerja Migran
- 5 Natal Membangun Persaudaraan
Berita Terkini
- Kemenhub Sosialisasikan Undang-Undang Nomor 66 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran
- 1.000 Orang Tewas Akibat Siklon Chido di Mayotte
- Komnas Soroti Peningkatan Kerentanan Perempuan Akibat Krisis Iklim
- ITB Siap Terus Berkolaborasi Majukan Indonesia Lewat Teknologi di Desa
- Shin Tae-yong: Saya Sangat Lelah dan Letih