Ini yang Dilakukan Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Warga dengan Wujudkan MBG bagi Ibu Hamil hingga Balita
Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji bersama Kepala BGN Dadan Hindayana di Posyandu Kenari, Kelurahan Kedungbadak, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (20/1).
Foto: ANTARA/HO-KemendukbanggaKOTA BOGOR - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN bersama Badan Gizi Nasional (BGN) mewujudkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita.
“Kita kerja sama yang nanti dilanjutkan perjanjian kerja sama untuk supporting program ini. Di kita itu khusus ibu hamil dan balita di luar PAUD,” kata Mendukbangga/Kepala BKKBN, Wihaji saat bersama Kepala BGN Dadan Hindayana mengunjungi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (20/1).
Keduanya kemudian meninjau pemberian makanan bergizi untuk kalangan ibu hamil, ibu menyusui, dan balita di Posyandu Kenari, Kelurahan Kedungbadak, Tanah Sareal, Kota Bogor, yang letaknya tak jauh dari SPPG Tanah Sareal. Makan bergizi diberikan kepada 14 ibu hamil, 89 ibu menyusui, dan 231 anak balita yang tergabung dalam Posyandu Kenari.
Wihaji menjelaskan Kemendukbangga berbagi tugas dengan kementerian lain dalam menjalankan program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut, khususnya bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
“Ini untuk memastikan bahwa MBG bukan untuk anak sekolah saja. Tetapi juga untuk ibu hamil, menyusui dan anak balita,” sebutnya.
Cukup Pelik
Wihaji mengungkapkan, dalam pelaksanaan MBG untuk posyandu ini berbeda dengan program yang sama bagi anak sekolah. Karena, untuk anak sekolah pemberian MBG cukup mudah bisa dilakukan di sekolah, sedangkan untuk posyandu cukup pelik karena pertemuan di posyandu hanya sekali dalam satu bulan sementara makan gratis diberikan sehari sekali.
Kemendukbangga bekerja sama dengan pihak BGN dalam menyediakan menu, sementara untuk daftar penerima dan distribusinya akan dilakukan Kemendukbangga.
“Oleh karena itu tim pendamping kita nanti yang akan mendata siapa penerimanya,” ujarnya.
Sementara, Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan MBG untuk posyandu ini merupakan edukasi bagaimana keluarga bisa memenuhi gizi untuk keluarga. Stok gizi nasional sebenarnya sudah tersedia, namun seringkali edukasi pemenuhan gizi keluarga belum terpenuhi karena berbagai alasan.
“Untuk ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita kami tidak membuat infrastruktur baru. Kami memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, yaitu ada posyandu, kemudian ada bidan desa, ada puskesmas,” kata Dadan.
Berita Trending
- 1 Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times: Bersama Menuju Indonesia yang Lebih Kuat dan Berdaya Saing
- 2 Mulai 23 Januari, Film '1 Kakak 7 Ponakan' Tayang di Bioskop
- 3 Sah Ini Penegasannya, Proyek Strategis Nasional di PIK 2 Hanya Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland
- 4 Pelibatan UMKM-Koperasi di Program Pemerintah Bantu Wujudkan Ekonomi 8 Persen
- 5 Libur Panjang Akhir Bulan, Pemerintah Atur Operasional Angkutan Barang