Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Be Smart Netizen, Be Great Nation

Mencermati "Hoax" yang Beredar di Masyarakat

Foto : KORAN JAKARTA/GEMA
A   A   A   Pengaturan Font

"Dampak hoax bisa berupa ketakutan karena tidak tahu yang benar jadi apa-apa merasa takut, lalu kebencian juga, dan khayalan yang tidak nyata, atau kalau di psikologi seperti halusinasi dan delusi. Dengan beberapa konten bisa sedikit kacau, seperti ada yang mengaku-ngaku dirinya Nabi atau adanya kebangkitan organisasi terlarang di Indonesia," papar Sandi.

Untuk itu ia menganjurkan, jika menerima hoax, segera lakukan konfirmasi terhadap pengirim kabar tersebut. Tidak perlu sebarkan foto dan berita-berita yang tidak perlu dan periksa kebenaran apakah berita yang diterima valid atau tidak.

"Jangan langsung bilang kalau berita itu hoax di grup, tapi usahakan bilang secara pribadi. Karena biasanya kalau di-chat pribadi terkesan menghormati dia karena tidak dibuka secara umum untuk mematahkan argumennya dia juga. Dan lagi, dapat membangun kepercayaan dan berbincangnya lebih enak," kata Sandi.

Terlebih, jika langsung mengatakan kabar tersebut hoax di grup atau ranah publik, orang cenderung akan membela dirinya dan mencari pembenaran. Belum lagi kalau banyak orang yang membelanya sehingga akhirnya, berita benar yang Anda bawa justru akan kalah argumen dengan mereka. gma/R-1

Komentar

Komentar
()

Top