Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peningkatan Kualitas SDM

Mencegah Kelahiran Bayi "Stunting" Menjadi Kunci Wujudkan Desa Sehat

Foto : ISTIMEWA

Cegah Stunting

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Mencegah kelahiran bayi stunting baru menjadi kunci untuk bisa mewujudkan desa atau kelurahan sehat dan bebas stunting. Untuk itu, salah satu hal yang perlu segera dilakukan adalah menjaga jarak melahirkan harus betul-betul diatur, menyusui harus sukses.

"Kuncinya, kami mengajak untuk tidak menghadirkan stunting baru. Kita tahu bahwa jarak kehamilan itu sangat berkorelasi dengan stunting," ujar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (28/7).

Seperti dikutip dari Antara, pernyataan ini disampaikan Hasto pada seminar dalam jaringan tentang Praktik Baik Desa atau Kelurahan Bebas Stunting (De'Best) di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) bersama Bhayangkari dan beberapa kepala desa dari berbagai provinsi.

Seksi Sosial Bhayangkari, Elizabeth Argo menyampaikan Bhayangkari selalu mendukung setiap kebijakan pemerintah untuk ikut berperan dalam membantu percepatan penurunan stunting melalui kegiatan Posyandu Kemala, dan sampai saat ini sudah mempunyai binaan kurang lebih 574 posyandu.

"Dalam setiap kunjungan kerja, Bhayangkari selalu menyelipkan pemberian bantuan makanan tambahan bergizi kepada anak stunting dan memberikan edukasi kepada para orang tua yang memiliki balita, juga kepada ibu hamil tentang pengetahuan dan pencegahan anak stunting," ujar Elizabeth.

Sejumlah Inovasi

Pada seminar ini, Kepala Desa Mentuda di Kabupaten Lingga, Riau; Kepala Desa Maibo di Kabupaten Sorong, Papua Barat; dan Kepala Desa Purwajaya di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menyampaikan inovasi di desa atau kelurahan masing-masing tentang praktik baik penanganan stunting.

Di Desa Mentuda, inovasi yang dilakukan yakni Bersembang Sehat, meliputi kegiatan kunjungan petugas posyandu ke rumah dan pemberian tablet tambah darah (TTD) serta vitamin, lalu kegiatan Demo Masak Gerakan Anti Stunting (Desa Gasing) untuk pemenuhan gizi ibu hamil, dan Lambung Pangan Masyarakat (Lampam).

Di Kabupaten Sorong, inovasi yang dilakukan yakni program dapur sehat, berupa pemberian makanan bergizi seimbang pada balita stunting dengan budi daya lele dan peternakan sapi sebagai kegiatan ketahanan pangan dan pemenuhan kebutuhan protein bagi keluarga berisiko stunting.

Kemudian, di Desa Purwajaya, inovasi yang dilakukan yakni kelas inspirasi yang melibatkan orang tua di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) HI Gaharu sebagai situs lab untuk parenting, yang memberikan sosialisasi untuk mencegah stunting, serta gotong royong membuat kolam terpal dan kandang ayam bagi keluarga berisiko stunting.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top