Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 01 Feb 2025, 03:06 WIB

Menbud Nyatakan Sumenep Layak Jadi Ibu Kota Keris Dunia, Ini Alasannya

Foto: Antara

JAKARTA - Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, menyebut, Kabupaten Sumenep layak jadi ibukota keris dunia. Menurutnya, Sumenep telah membangun identitasnya sebagai Kota Keris dengan ekosistem yang kuat.

1738335782_c9121253d62e2314a6cb.jpg

“Sangat layak jika Sumenep diakui sebagai Ibukota Keris Dunia,” ujar Fadli, usai meresmikan Monumen Keris, di Sumenep, Jumat (31/1).

Dia menerangkan, Sumenep memiliki lebih dari 600 empu aktif menciptakan lebih dari 2.000 keris setiap bulan yang tersebar ke seluruh Nusantara hingga mancanegara. Menurutnya, pemajuan kebudayaan seperti ini adalah contoh nyata bahwa budaya merupakan aset yang memiliki potensi ekonomi dan kebanggaan nasional.

Fadli juga mengapresiasi pemerintah Kabupaten Sumenep yang telah membangun Monumen Keris Aria Wiraraja, di Desa Sendang yang telah mencatatkan rekor MURI sebagai keris tertinggi di Indonesia. Menurutnya, monumen tersebut kolaborasi berbagai pemangku kepentingan, termasuk BUMN dan BUMD, tanpa menggunakan dana APBD.

“Saya berharap inisiatif ini dapat direplikasi oleh daerah lain dalam memperkuat kemitraan lintas sektor dan menjadikan kebudayaan sebagai pilar pembangunan daerah,” jelasnya.

Sebagai informasi, Monumen Keris Aria Wiraraja, sebuah tugu setinggi 17 meter yang dihiasi 45 kelopak bunga sebagai simbol kemerdekaan Indonesia. Monumen ini dinamai Aria Wiraraja, tokoh penting Madura di era Kerajaan Singosari, dan dirancang berdasarkan bentuk keris pusaka era Sultan Abdurrahman, yaitu keris luk-9 dengan pamor rojo abolo rojo, yang melambangkan dan kebesaran budaya Madura.

Fadli mengungkapkan, sumenep telah lama menjadi pusat perkerisan yang menghasilkan keris-keris dengan kreativitas unik. Dalam prosesnya, terjadi akulturasi dengan budaya luar seperti Turki dan kawasan lainnya.

“Monumen ini merupakan simbol identitas kebanggaan, pengakuan, dan pelestarian warisan budaya bagi masyarakat,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Menbud juga meresmikan Yayasan Helmi Art Museum dan Besalen Santoso Sera, sebuah inisiatif dari Bapak Helmi, yang telah menghadirkan ruang edukasi bagi masyarakat dan generasi muda untuk memahami lebih dalam tentang perkerisan. Dia berharap kehadirannya semakin memperkuat ekosistem budaya Sumenep.

“Semoga inisiatif ini semakin memperkuat identitas dan jati diri masyarakat, menjadikannya kantong budaya sekaligus pusat ekonomi berbasis budaya,” ucapnya.  ruf/S-2

Redaktur: Sriyono

Penulis: Muhamad Ma'rup

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.