Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menabung dan mengolah air hujan solusi kurangi konsumsi air tanah

Foto : ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

I Putu Sugiantara dari Youth Conservation Iniatiative (YCI) Bali memeriksa proses elektrolisis air hujan menjadi air minum di Denpasar, Selasa (30/7/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Sementara itu, Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali dan Nusa Tenggara yang berada di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menjabarkan status air di Bali.

P3E Bali Nusa Tenggara dalam dokumen bertajuk Status Daya Dukung Air Pulau Bali menyebutkan Bali diperkirakan mengalami kekurangan air bersih untuk air minum dan industri sebanyak 1.051,91 liter per detik pada 2025 apabila tidak ada pengembangan kapasitas infrastruktur sistem penyediaan air baku.

Pada 2021 ketersediaan air dari infrastruktur mencapai 6.939,38 liter per detik, sedangkan total kebutuhan air di Bali diperkirakan mencapai 7.991,29 liter per detik pada 2025.

Pada tahun 2025, wilayah di Bali yang diperkirakan defisit air berkaitan kapasitas infrastruktur sistem penyediaan air baku (SPAB) itu yakni Kabupaten Badung, Bangli, Buleleng, Gianyar, Jembrana, dan Denpasar.

Adapun Kabupaten Karangasem, Klungkung, dan Tabanan diperkirakan surplus air pada 2025.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : Antara, Arif

Komentar

Komentar
()

Top