Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Melawan "Hoax" lewat Puisi

A   A   A   Pengaturan Font

Ada semacam kesadaran, kadang puisi tak dihiraukan karena dianggap tak berarti. Namun, bagaimanapun puisi mempunyai tugas sendiri terhadap kehidupan sosial maupun ilmu pengetahuan. Bagi Leak "luka mesti disembuhkan biar pun kesakitan" (hlm 177)

Perihal Hoax, Sosiawan Leak menyampaikannya dengan lugas, tanpa menghilangkan kata-kata puitisnya.

Orang-orang tanpa kepala/tak bisa menyimpan argumentasi, fakta, dan data/serta kebenaran logika di otaknya/ dari kelingking, sikut, dengkul/bahkan duburdan belahan pantat; kata-kata muncrat/menjelma sihir provokasi, lendir agitas (hlm. 164).

Orang-orang, tanpa kepala yang dimaksud Leak mungkin para penyebar Hoax yang tidak diketahui identitasnya. Mereka berlindung di balik akun sosial palsu atau media-media tak terveritifikasi secara jelas. Sehingga, ia melanjutkan larik puisinya dengan "tak bisa menyimpan argumentasi, fakta, dan data/serta kebenaran logika di otaknya." Tulisannya memang bukan fakta dan sering kali tidak dibangun dengan kebenaran logika berpikir yang benar

"Juga kedangkalan nurani/menabur filsafat kebodohan dan iri dengki tanpa tandingan/tak dapat dilacak di kamus istilah, risalah penelitian/teori, dan kajian keilmuan/apalagi kitab suci dan lontar kearifan lokal (hlm 164).
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top