Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Media Asing Sebut Polisi Sengaja Tutup Gerbang Stadion saat Tragedi Kanjuruhan

Foto : AP

Seorang pelayat menangis di lokasi peringatan untuk para korban bencana sepak bola di stadion Kanjuruhan.

A   A   A   Pengaturan Font

"Saat itulah saya mendengar seorang komandan atau seseorang yang bertanggung jawab berteriak 'Tembak gas air mata!', dan mereka melakukannya. Polisi juga mulai menendang penonton, dan penonton menyerang polisi. Itu adalah kekacauan," lanjut Surya.

Kepada Al Jazeera, Surya mengklaim bahwa gerbang Stadion Kanjuruhan sempat terbuka, sebelum akhirnya ditutup paksa ketika dirinya sampai di sana. Ia menjelaskan polisi memblokir gerbang stadion dengan barikade besi. Ketika polisi menolak untuk membuka jalan, penggemar di luar stadion mengambil tindakan untuk membantu mereka yang ada di dalam untuk keluar.

"Kami mendorong barikade dan berteriak kepada mereka untuk membiarkan kami keluar karena korbannya banyak sekali," kata Surya.

"Tetapi polisi balas berteriak bahwa mereka telah menerima perintah langsung dan menolak. Untungnya, penonton yang sudah berada di luar stadion mengalahkan mereka sehingga kami bisa melarikan diri," jelas Surya.

Sebagai informasi, Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah Arema kalah 2-3 dari Persebaya. Tak terima kalah, sejumlah Aremania disebut turun ke lapangan dan terlibat bentrok dengan pihak kepolisian. Gas air mata lantas dilepaskan untuk menghalau massa, namun nahas langkah itu justru menyebabkan penonton panik sehingga banyak dari mereka terinjak-injak serta sesak napas.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top