Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Masyarakat Adat Bersatu untuk Membangun Maybrat

Foto : KORAN JAKARTA/AGUS SUPRIYATNA

PERDAMAIAN ADAT | Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo (tengah) mengikuti acara perdamaian adat masyarakat Maybrat, di alun-alun Kabupaten Maybrat, Rabu (3/10).

A   A   A   Pengaturan Font

Sampai kemudian rusuh di Maybrat. Ketua KPU Maybrat, Amos Atkana ketika itu dibacok sekelompok orang yang menyerang kantor KPU setempat pada 2011. Kerusuhan itu menandai persaingan antar tiga suku besar di Maybrat, yakni Ayamaru, Aitinyo, dan Aifat.

Sepakat Berdamai

Kini, ketiga suku sepakat berdamai, setelah cukup lama dimediasi Menteri Tjahjo. Sebelumnya dibentuk tim rekonsiliasi yang beranggotakan tokoh masyarakat dan mantan pejabat di Maybrat. Dengan disaksikan Mendagri, tiga suku yang bertikai sepakat menggelar prosesi perdamaian adat.

Di depan pendopo, puluhan gulungan kain tampak diletakkan. Di atas beberapa gulungan kain warna merah, ada tumpukan kain kecil yang dibungkus daun pisang. Ada tiga kain yang dibungkus daun pisang. Masyarakat menyebutnya kain pusaka kain Timor. Konon harganya satu helai kain mencapai ratusan juta rupiah.

Menurut pembawa acara, tiga kain berbungkus daun pisang itu adalah tiga kain pusaka yang akan jadi alat pembayar denda adat kepada korban. Selain itu ikut diserahkan, tujuh ekor babi dan minuman saquer yang akan jadi tanda pengikat perdamain.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top