Masalah Perdamaian Dunia dan Stabilitas Global Dibahas di Korsel
Ilustrasi - Para peserta AWMUN VII di Bangkok, Thailand.
Jakarta - Asia World Model United Nations (AWMUN) edisi ke-9 akan kembali digelar di Seoul, Korea Selatan pada 10-13 Oktober 2024 dengan tema "Ensuring World Peace and Global Stability: Global Youth Action"
Dalam rilis yang dikeluarkan AWMUN pada Rabu, acara ini adalah inisiatif dari International Global Network yang bertujuan menginspirasi dan memberdayakan generasi muda melalui kegiatan pendidikan di bidang diplomasi dan hubungan internasional
AWMUN IX akan menjadi wadah bagi ratusan delegasi muda dari 16 negara --yang jumlahnya semakin bertambah-- untuk berdiskusi dan berdebat tentang isu-isu global yang mendesak.
Untuk itu, AWMUN IX akan menghadirkan tiga majelis utama dengan berbagai tema yang akan menjadi fokus diskusi para delegasi.
Pertama dari UNICEF yang membahas tema Enhancing Protection of Children from Violence, Exploitation, Abuse and Neglect.
Yang kedua dari UNESCO dengan tema Youth on Democracy: Reducing Inequalities.
Kemudian yang terakhir dari WHO yang akan membahas Providing and Protecting Accessible Health Care in Conflict Zone.
Dengan kehadiran para diplomat muda yang akan berperan sebagai delegasi, setiap majelis akan menjadi platform untuk merumuskan solusi nyata bagi tantangan-tantangan global yang dihadapi dunia saat ini.
Selain para delegasi muda, konferensi ini juga akan dihadiri beberapa tokoh penting termasuk Duta Besar Indonesia untuk Korsel Gandi Sulistyanto, Dubes Prancis Philippe Bertoux dan Dubes Malaysia Dato' Mohd Zamruni bin Khalid.
Konferensi akan dipimpin Sekretaris Jenderal AWMUN IX Manuel Campos dari Spanyol.
Melalui berbagai topik yang dibahas di setiap majelis, para peserta akan memiliki kesempatan memperluas wawasan, meningkatkan kemampuan berdebat, dan membangun jejaring internasional.
Hingga kini, AWMUN telah menjadi platform bagi ribuan pemuda untuk memahami lebih dalam tentang dinamika global dan pentingnya peran mereka dalam menciptakan masa depan yang lebih baik.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya