![Maraknya Pinjaman dan Judi Online sebagai Bukti Mental Bangsa yang Terjajah dan Pentingnya Pembangunan Karakter Berbasis Pancasila](https://koran-jakarta.com/images/article/maraknya-pinjaman-dan-judi-online-sebagai-bukti-mental-bangsa-yang-terjajah-dan-pentingnya-pembangunan-karakter-berbasis-pancasila-240710004003.jpg)
Maraknya Pinjaman dan Judi Online sebagai Bukti Mental Bangsa yang Terjajah dan Pentingnya Pembangunan Karakter Berbasis Pancasila
![Maraknya Pinjaman dan Judi Online sebagai Bukti Mental Bangsa yang Terjajah dan Pentingnya Pembangunan Karakter Berbasis Pancasila](https://koran-jakarta.com/images/article/maraknya-pinjaman-dan-judi-online-sebagai-bukti-mental-bangsa-yang-terjajah-dan-pentingnya-pembangunan-karakter-berbasis-pancasila-240710004003.jpg)
Antonius Benny Susetyo
Kemudahan mendapatkan pinjaman online sering kali membuat orang terjebak dalam siklus utang yang sulit dihindari. Orang-orang yang menghadapi kesulitan keuangan mungkin merasa bahwa pinjaman online adalah solusi cepat tanpa menyadari bahwa bunga yang tinggi dan biaya tersembunyi dapat membuat situasi keuangan mereka semakin buruk.
Siklus utang ini menghambat kemampuan mereka untuk berpikir rasional dan mencari solusi yang lebih berkelanjutan. Judi online memiliki sifat adiktif yang kuat, yang dapat merusak kemampuan seseorang untuk berpikir jernih dan membuat keputusan rasional. Ketergantungan pada judi dapat mengarah pada perilaku kompulsif yang didorong oleh harapan yang tidak realistis untuk menang besar, meskipun kenyataannya kebanyakan pemain mengalami kerugian finansial yang signifikan.
Indonesia memiliki kekayaan budaya dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh nenek moyang. Namun, globalisasi dan modernisasi sering kali menyebabkan krisis identitas, di mana nilai-nilai tradisional terpinggirkan oleh budaya konsumtif dan individualistik. Krisis identitas ini membuat banyak orang kehilangan pegangan pada nilai-nilai moral yang kuat, sehingga lebih mudah tergoda oleh tawaran kemudahan dan kesenangan sesaat.
Lingkungan sosial yang permisif terhadap pinjaman dan judi online juga berkontribusi pada degradasi nilai-nilai moral. Ketika praktik-praktik ini menjadi umum dan diterima secara sosial, orang-orang cenderung melihatnya sebagai sesuatu yang normal dan dapat diterima, meskipun bertentangan dengan nilai-nilai etika yang seharusnya dipegang teguh.
Pendidikan moral di sekolah-sekolah dan keluarga sering kali kurang diperhatikan. Nilai-nilai Pancasila, yang seharusnya menjadi panduan moral bagi masyarakat Indonesia, tidak diajarkan dan diterapkan secara efektif. Akibatnya, generasi muda tumbuh tanpa landasan moral yang kuat dan lebih rentan terhadap pengaruh negatif dari lingkungan mereka. Perusahaan pinjaman online dan platform judi online sering menggunakan iklan dan promosi yang agresif untuk menarik perhatian.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya