Manusia Menularkan Lebih Banyak Virus ke Hewan daripada Sebaliknya
Hewan yang terkena dampak antroponosis, penularan dari manusia ke hewan, termasuk hewan peliharaan seperti sapi, babi, dan kuda.
Selama ribuan tahun, pandemi yang telah menewaskan jutaan orang disebabkan oleh patogen, seperti virus, bakteri, dan jamur yang berpindah ke manusia melalui hewan. Zoonosis telah menjadi perhatian utama sehubungan dengan penyakit menular berbahaya yang baru muncul.
Ahli biologi komputasi dan rekan penulis studi Francois Balloux, direktur UCL Genetics Institute, mengatakan sebagian besar patogen yang beredar pada manusia berasal dari hewan pada suatu waktu.
"Ancaman terbesar saat ini mungkin adalah flu burung H5N1 yang menyebar pada burung liar. Alasan utama lonjakan inang yang baru-baru ini terjadi bisa begitu dahsyat adalah karena populasi spesies inang tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit baru ini."
Kematian hitam pada abad ke- 14, ketika penyakit pes yang disebabkan oleh bakteri membunuh jutaan orang di Eropa, Asia, Timur Tengah, dan Afrika Utara, disebabkan oleh bakteri yang biasanya beredar pada hewan pengerat liar. Ancaman saat ini seperti virus ebola juga muncul dari hewan.
"Dipercaya secara luas bahwa Sars-CoV-2, agen pandemi Covid-19, kemungkinan besar berasal dari kelelawar tapal kuda dan menular ke manusia," ujar Tan.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya