![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Mantan Direktur Keuangan Pertamina Ditahan
Foto: istimewaJAKARTA - Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, menahan mantan Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero), Frederik Siahaan. Penahanan dilakukan untuk mendalami dugaan korupsi investasi perusahaan tersebut, di Blok Basker Manta Gummy (BMG) Australia pada tahun 2009.
"Tersangka FS ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari terhitung mulai 30 Agustus 2018 sampai dengan 18 September 2018," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, M Rum, di Jakarta, Kamis (30/8).
Hal itu, lanjut Rum, berdasarkan surat perintah penahanan Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor: Print-20/F.2/Fd.1/08/2018 tanggal 30 Agustus 2018. Pertimbangan dilakukan penahanan sesuai dengan alasan objektif, tersangka diancam pidana lebih dari 5 tahun. Sedangkan alasan subjektif, tersangka dikhawatirkan melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti dan/atau mengulangi tindak pidana pidana.
Tersangka disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat (1) Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No 20/2001 tentang Perubahan atas UU No 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Sampai sekarang penyidik telah memeriksa 69 saksi dalam perkara tersebut. Dalam perkara itu, tambah Rum, penyidik menetapkan pula mantan Dirut PT Pertamina (Persero) Karen Galaila Agustiawan sebagai tersangka. Namun, sampai sekarang belum ditahan.
Pencegahan Diperpanjang
Pencegahannya untuk berpergian ke luar negeri terhadap Karen Galaila Agustiawan telah diperpanjang. Selain itu, Chief Legal Councel and Compliance PT Pertamina (Persero), Genades Panjaitan (GP), ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan Surat Perintah Penetapan Tersangka Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Nomor: Tap-14/F.2/Fd.1/03/2018 tanggal 22 Maret 2018.
Kasus itu berawal pada tahun 2009 PT Pertamina (Persero) melakukan kegiatan akuisisi (investasi nonrutin) berupa pembelian sebagian aset (interest participating/IP) milik ROC Oil Company Ltd di lapangan Basker Manta Gummy (BMG) Australia berdasarkan Agreement for Sale and Purchase-BMG Project pada tanggal 27 Mei 2009.
Dalam pelaksanaanya ditemui adanya dugaan penyimpangan dalam pengusulan investasi yang tidak sesuai dengan pedoman investasi dalam pengambilan keputusan investasi tanpa adanya feasibility study (kajian kelayakan) berupa kajian secara lengkap (akhir) atau final due dilligence atau tanpa adanya persetujuan dari dewan komisaris.
eko/Ant/N-3
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kepala Otorita IKN Pastikan Anggaran untuk IKN Tidak Dipangkas, tapi Akan Lapor Menkeu
- 2 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 3 SPMB Harus Lebih Fleksibel daripada PPDB
- 4 Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...
- 5 Polemik Pagar Laut, DPR akan Panggil KKP
Berita Terkini
-
Bank Mandiri Perkuat Ekosistem Wholesale dan Ekspansi Kredit Berkelanjutan di Tahun 2024
-
KPU Instruksikan Daerah untuk Segera Tetapkan Hasil Pilkada Usai Putusan Dismissal MK
-
Fokuskan Efisiensi Anggaran untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis
-
Prabowo Teladani Keberanian Gus Dur Lindungi Kelompok Minoritas dari Ancaman di Tempat Ibadah
-
Washington Berkomitmen Penuh Terhadap Keamanan Israel