Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Manfaat Daun Kelor: Dari "Superfood", Obat Hingga Penangkal Ilmu Hitam

Foto : BBC/MARK EVELEIGH
A   A   A   Pengaturan Font

Kelor tumbuh dengan liar di Bali utara dan daunnya adalah bahan masakan yang sangat serbaguna. Dimakan mentah, daun kelor rasanya seperti bayam yang agak pedas, namun juru masak di Bali biasanya merebusnya dan menambahkan berbagai bumbu dan rempah-rempah lokal. Kami mencampurkan daun kelor mentah ke dalam smoothies; memasaknya dalam omelet, sup, rebusan, dan kari; dan memotong-motongnya untuk dijadikan bumbu pedas untuk roti lapis telur mayones dan salad.

"Saya mencoba memasak produk lokal apa pun yang sedang musim dan kelor hampir selalu saya gunakan karena tersedia sepanjang tahun," kata Nafisha Dewi, seorang koki di Rasta Café Medewi di kota pantai barat tempat selancar, Medewi, Bali.

Meskipun Bali didominasi penganut Hindu, sisi barat pulau ini juga memiliki populasi Muslim yang besar. Dewi beragama Hindu sampai dia menikahi suaminya Rasta dan kemudian masuk Islam, tetapi keduanya ingat bahwa daun kelor pernah menjadi hidangan favorit keluarga selama masa kecil mereka.

"Kami menggunakannya tidak hanya sebagai makanan tetapi juga sebagai obat," Dewi menjelaskan. "Kalau kami memar, ibu kami mengobatinya dengan daun kelor yang dicampur dengan garam," ungkap dia. "Benar, kami masih juga menumbuk daun untuk mengobati luka," rasta menyela.

Baik Dewi dan Rasta juga sepakat bahwa dukun dan tukang sihir - aspek kepercayaan Bali yang, bahkan hari ini, tetap sangat nyata - tidak bisa makan kelor.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top