Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Bencana Alam I Penanganan Pascabanjir Perlu Koordinasi

Malaysia Bersiap Hadapi Banjir Gelombang Kedua

Foto : istimewa

Bersihkan bekas banjir l Relawan membantu membersihkan puing-puing banjir di Hulu Langat, Selangor, pekan lalu. 

A   A   A   Pengaturan Font

PETALING JAYA - Warga Malaysia dilaporkan tengah bersiap menghadapi banjir gelombang kedua dengan pihak berwenang Otoritas Meteorologi mengatakan hujan terus-menerus diperkirakan akan turun di berbagai bagian negara itu, pekan ini.

Sementara Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob telah membentuk satuan tugas khusus untuk menangani kemungkinan ini, hal itu telah memicu keraguan di antara mereka yang masih belum pulih dari banjir besar sebelumnya.

Banjir sejak Jumat (17/12) melanda tujuh negara bagian yang menewaskan sedikitnya 46 orang dan memaksa puluhan ribu mengungsi. Selangor dan Pahang merupakan dua wilayah terdampak parah.

Muhammad Hasan Abdullah Sani, warga yang tinggal di Kampung Sri Aman, Puchong, mengaku khawatir karena rumahnya berada di dekat Sungai Klang. "Jadi, ya, saya agak takut jika yang lain datang. Saya masih agak kaget dengan banjir pertama karena semua terjadi begitu cepat," ujarnya, Senin (27/12).

"Sekarang yang ada di pikiran saya adalah dari mana saya mencari uang untuk memperbaiki mobil dan motor saya," katanya.

Namun, lanjut Hasan, jika ada banjir kedua, dia akan sedikit lebih siap kali ini.

Sementara itu, kecemasan juga melanda Ho Wei Ying dan suaminya ,Sunny Cheah, yang tinggal di Taman Sri Muda, Shah Alam, salah satu daerah yang paling parah dilanda banjir. "Saya takut listrik padam lagi. Tapi kami siap dalam hal makanan, obor dan power bank," kata Ho.

Cheah mengatakan dia sangat khawatir bagi keluarga yang tinggal di unit lantai dasar blok apartemennya. Pemimpin tim relawan di Taman Sri Muda, mengatakan fobia banjir lain sangat nyata di lapangan.

"Meskipun ada begitu banyak ketakutan, orang-orang lebih siap. Kami tahu apa yang harus dilakukan, ke mana harus pergi," ujar dia.

Tetapi sementara sistem pendukung fisik sudah siap, Devadason khawatir tentang efek gelombang kedua pada kesehatan mental orang-orang.

"Dukungan emosional juga harus ada. Kita perlu memberikan dorongan dan konseling kepada para korban," ungkap dia.

Datuk Seri Ismail mengatakan gugus tugas khusus juga akan mengawasi kegiatan pemulihan pasca banjir, akan diketuai oleh Menteri Utama Pemerintah, Tan Sri Mohd Zuki Ali.

"Pekerjaan pasca banjir ini perlu koordinasi yang baik karena saya tidak ingin ada keterlambatan dalam proses pelaksanaannya, termasuk dalam memberikan bantuan kepada korban banjir," ungkapnya.

"Kita juga harus siap menghadapi banjir gelombang kedua, jika itu terjadi," kata Ismail kepada wartawan, Minggu, setelah mengunjungi daerah-daerah di Hulu Langat yang terkena banjir, termasuk Taman Sri Nanding dan Kampung Dusun Tua yang sedang dibersihkan.

Gugus Tugas

Anggota gugus tugas, tambahnya, akan terdiri dari instansi terkait termasuk angkatan bersenjata, dan akan mengadakan pertemuan pertamanya pada Senin pagi (27/12). Hal-hal yang akan dibahas dan diputuskan oleh satgas antara lain adalah koordinasi dalam pelaksanaan proses seperti pembersihan rumah dan bangunan yang terkena dampak, serta mekanisme dalam memastikan dispensasi cepat bantuan banjir kepada para korban.

Datuk Seri Ismail mengatakan, data total kerugian akibat banjir di Selangor masih dikumpulkan.

"Kami masih dalam proses pembersihan, masih mempelajari (kerugian). Data sedang dikumpulkan. Akan ada dampak ekonomi, tetapi kami tidak tahu sampai sejauh mana dan kami akan menunggu laporan dari kementerian terkait," ujarnya, menyampaikan terima kasih kepada para relawan, kelompok sipil, anggota aparat keamanan serta instansi yang terlibat dalam kegiatan pasca banjir di seluruh tanah air. SB/ST/and


Redaktur : andes
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top