Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 13 Des 2024, 16:40 WIB

Makin Sulit, Ekonomi Jerman Diprediksi Akan Tetap Lemah pada 2025

Seorang pelanggan berbelanja di sebuah supermarket di Berlin, Jerman, pada 24 Mei 2024.

Foto: ANTARA/Xinhua/Ren Pengfei

Berlin - Pemulihan ekonomi Jerman yang telah lama dinantikan tampaknya semakin jauh dari jangkauan, dengan sejumlah institut ekonomi utama di negara tersebut memangkas perkiraan mereka untuk beberapa tahun mendatang.

Wadah pemikir (think tank) Kiel Institute for the World Economy pada Kamis (12/12) mengatakan bahwa ekonomi Jerman diperkirakan akan mengalami stagnasi pada 2025, menyusul kontraksi 0,3 persen tahun lalu dan proyeksi penurunan 0,2 persen pada 2024.

Dalam laporannya, institusi itu mengungkapkan perekonomian Jerman tidak dapat keluar dari stagnasi dan hanya ada sedikit indikasi untuk pemulihan ekonomi yang signifikan.

Pertumbuhan untuk 2026 juga direvisi turun menjadi 0,9 persen dari proyeksi sebelumnya sebesar 1,1 persen.

Lembaga penelitian German Institute for Economic Research (DIW Berlin) menyampaikan prediksi serupa, dengan memperkirakan hanya 0,2 persen pertumbuhan untuk 2025, turun dari perkiraan sebelumnya.

Namun, pertumbuhan diperkirakan akan sedikit naik menjadi 1,2 persen pada 2026, menurut DIW.

"Kita sedang menghadapi kombinasi yang menantang antara kelemahan siklus dan masalah struktural," sebut Geraldine Dany-Knedlik, Kepala Proyeksi Ekonomi DIW.

Dia menyebut peningkatan biaya energi dan material, persaingan, serta potensi tarif perdagangan Amerika Serikat sebagai hambatan utama bagi sektor manufaktur Jerman yang digerakkan oleh ekspor.

Sementara itu, lembaga penelitian Ifo Institute memberikan perkiraan dengan sentimen beragam dengan menyajikan dua skenario yang bergantung pada respons kebijakan ekonomi pemerintah.

Tanpa reformasi struktural yang menentukan, ekonomi Jerman mungkin hanya akan tumbuh 0,4 persen pada 2025. Namun, institut ini melihat potensi pertumbuhan sebesar 1,1 persen jika tindakan yang tepat diambil.

"Pada tahap ini, masih belum dapat dipastikan apakah stagnasi yang terjadi saat ini merupakan perlambatan sementara atau pergeseran yang lebih permanen dan menandai transformasi ekonomi yang buruk," sebut Timo Wollmershaeuser, Kepala Proyeksi Ekonomi Ifo.

Wollmershaeuser menambahkan bahwa kebijakan moneter yang ketat di Eropa dan pasar-pasar ekspor utama Jerman telah mengurangi pesanan industri, yang semakin membebani perekonomian. Kendati demikian, ada beberapa sinyal positif, yaitu daya beli yang meningkat dan tekanan inflasi yang diperkirakan akan berkurang.

Ifo Institute memproyeksikan bahwa inflasi akan turun ke angka 2,3 persen pada 2025 dan 2,0 persen pada 2026 dalam dua skenario tersebut.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.