Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Mahasiswa UNY Terjemahkan Bungong Jeumpa dalam Dress Batik

Foto : Istimewa

Batik karya mahasiswa UNY, Intan Rafiqa diperagakan model.

A   A   A   Pengaturan Font

Terobosan kreatif ini patut diapresiasi, mahasiswa UNY terjemahkan bungong jeumpa dalam dress batik.

YOGYAKARTA - Bungong Jeumpa merupakan salah satu lagu daerah Aceh yang sudah terkenal hingga pelosok negara Indonesia. Ketika mendengar Bungong Jeumpa setiap orang akan mengingat Aceh. Bungong jeumpa adalah bunga kebanggaan masyarakat Aceh. Lagu Bungong Jeumpa memiliki makna yang mendalam di mana lagu Bungong Jeumpa menggambarkan semangat dan keindahan Tanah Aceh yang disimbolkan dengan bunga khas kerajaan.

Bungong jeumpa dikenal oleh masyarakat di luar Aceh sebagai bunga cempaka. Di tangan mahasiswa UNY Bungong Jeumpa digubah menjadi sebuah karya seni berupa dress batik. Intan Rafiqa mengolah Bungong Jeumpa sebagai motif penghias dress untuk mendapatkan bentuk-bentuk yang inovatif dalam mengembangkan motif Bungong Jeumpa menjadi kerajinan batik.

Menurut siaran persnya, mahasiswa program studi Pendidikan Seni Kriya Fakultas Bahasa Seni dan Budaya UNY tersebut, Bungong Jeumpa bagi kebudayaan Aceh melambangkan keindahan, sehingga terfikirkan untuk mengangkat motif Bungong Jeumpa pada penciptaan tugas akhir karya seni, sekaligus ingin mengembangkan dan melestarikan budaya agar lebih dikenal atau lebih dikenang dan agar motif Bungong Jeumpa tidak hanya dipandang sebagai satu indikator saja.

Penerapan motif Bungong Jeumpa biasanya hanya pada ukiran-ukiran dan bangunan-bangunan.

"Kemampuan untuk mengolah kriya batik di Aceh masih sangat kurang dan belum ada pengembangan motif Bungong Jeumpa di Aceh. Oleh karenanya saya ingin mencoba untuk dapat menciptakan Bungong Jeumpa sebagai motif penghias dress batik yang kreatif sehingga nantinya karya yang dihasilkan dapat diterima dimasyarakat dan dapat menjadi salah satu karya kriya yang bisa menyenangkan setiap orang yang melihatnya." kata Intan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top