Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mahasiswa UGM pasang alat pemanen air hujan di Pulau Karampuang

Foto : ANTARA/HO-UGM

Mahasiswa KKN-PPM UGM di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

"Dari 11 dusun, ada dua dusun yang kita survei masih belum dialiri PDAM. Di dusun yang sudah teraliri PDAM kadang air hanya mengalir seminggu sekali," ujar dia.

Yogyakarta -- Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui program Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) bakal memasang teknologi pemanen air hujan di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat.

Kormanit KKN-PPM UGM Unit Karampuang Ardy Madi Nugroho dalam keterangan resmi UGM di Yogyakarta, Kamis, mengatakan teknologi itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di dua dusun di Pulau Karampuang yang masih kesulitan air bersih.

"Dari 11 dusun, ada dua dusun yang kita survei masih belum dialiri PDAM. Di dusun yang sudah teraliri PDAM kadang air hanya mengalir seminggu sekali," ujar dia.

Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Fisipol UGM ini menerangkan bahwa di Pulau Karampuang yang bisa dijangkau sekitar 20 menit dari Kota Mamuju dengan kapal nelayan ini hanya ada satu desa dan 11 dusun dengan jumlah penduduk mencapai 3.000 jiwa dengan 900 kepala keluarga.

Menurut Ardy, Dusun Nangka dan Dusun Sepang merupakan dua dusun yang warganya masih kesulitan mendapatkan air bersih.

Tim KKN-PPM UGM yang berjumlah 30 orang berencana memasang alat pemanen air hujan di salah satu lokasi di salah satu dusun tersebut sebagai instalasi percontohan yang dilengkapi dengan alat penyaring.

"Kita akan memasang kapasitas dengan volume 1200 liter. Alat ini langsung menyaring air hujan yang sebelum asam menjadi air yang bersih sehingga kebutuhan air tawar bisa terpenuhi. Sebab jika air sumur, di sini umumnya air payau," kata dia.

Selain memasang alat pemanen air hujan, Ghibran Nabil Putra, mahasiswa KKN-PPM UGM lainnya menuturkan pihaknya juga akan memasang lampu penerangan jalan yang menggunakan tenaga surya.

Lampu penerangan ini menurut Ghibran akan di pasang di empat titik yang menghubungkan perbatasan antar dusun yang selama ini belum terpasang.

Menurut dia, saat malam tiba, jalan antardusun yang umumnya berupa jalan setapak atau beberapa sudah cor konblok selalu gelap gulita.

"Kita akan pasang di empat titik yang menghubung antardusun," ucap Ghibran.

Kepala Desa Karampuang Ahmad Ali berharap kedatangan mahasiswa UGM bisa memberikan edukasi bagi masyarakat untuk lebih maju dalam mengembangkan segala potensi di wilayah itu.

"Kita tahu mahasiswa UGM memiliki SDM berkualitas dan nantinya bisa mengedukasi masyarakat Karampuang yang membutuhkan pemikiran agar supaya bisa membantu masyarakat dan bagaimana nanti bisa meningkatkan potensi baik di darat dan di laut sebagai pulau tujuan wisata," tutur Ahmad Ali.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Sujar

Komentar

Komentar
()

Top