Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lonjakan Harga Bahan Bakar Global Ancam Stabilitas Sosial

Foto : ISTIMEWA

Sejumlah warga berbaris menuju istana presiden, di Quito, Ekuador, untuk memprotes biaya hidup yang tinggi.

A   A   A   Pengaturan Font

No Es Suficiente. Itu tidak cukup. Kalimat ini pesan yang disampaikan para pengunjuk rasa di Ekuador kepada Presidennya, minggu lalu, setelah dia mengatakan akan menurunkan harga bensin dan solar biasa sebesar 10 sen AS.

Ini dilakukan sebagai tanggapan atas demonstrasi melonjaknya harga bahan bakar dan makanan. Kemarahan dan ketakutan atas harga energi yang meledak di Ekuador sedang terjadi di seluruh dunia. Di Amerika Serikat (AS), harga bensin rata-rata, yang melonjak menjadi 5 dollar AS per galon (3,78 liter), membebani konsumen dan memusingkan Presiden Joe Biden yang akan menjalani pemilihan kongres paruh waktu musim gugur ini.

Namun di banyak tempat, lonjakan biaya bahan bakar jauh lebih dramatis, dan kesengsaraan berikutnya jauh lebih akut. Para keluarga khawatir bagaimana menyalakan lampu, mengisi tangki bensin mobil, memanaskan rumah mereka, dan memasak makanan.

Sementara itu, dunia usaha bergulat dengan meningkatnya biaya transit dan operasi, dengan tuntutan kenaikan upah dari pekerja mereka. Di Nigeria, penata rambut menggunakan lampu ponsel mereka untuk memotong rambut karena mereka tidak dapat menemukan bahan bakar yang terjangkau untuk generator bertenaga bensin.

Di Inggris, biayanya 125 dollar AS untuk mengisi tangki rata-rata mobil ukuran keluarga. Hungaria melarang pengendara untuk membeli lebih dari 50 liter bensin sehari di sebagian besar SPBU.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top