Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lomba Menemukan Vaksin Covid-19

A   A   A   Pengaturan Font

Sekarang kita melihat perlombaan yang berbeda. Beberapa produsen obat berusaha keras mengembangkan kandidat vaksin Covid-19. Dalam kemajuan klinis, Moderna terlihat saling bahu-membahu dalam kemitraan dengan AstraZeneca dan Universitas Oxford. Perusahaan biotekteknologi AS ini berharap untuk memulai studi tahap akhir yang sangat penting atas kandidat vaksin Covid-19 mRNA-1273, akhir bulan ini.

Sedangkan Inovio Pharmaceuticals agak tertinggal, tetapi tetap menjadi pesaing. Baru-baru ini, perusahaan itu mengumumkan hasil awal dari studi fase 1 kandidat Covid-19 INO-4800. Inovio mengantisipasi memajukan uji vaksin ke fase 2/3 uji klinis, musim panas ini.

Anda dapat menyamakan Moderna dengan kelinci dalam dongeng, dan Inovio sebagai kura-kura. Tetapi akankah kura-kura menang dalam perlombaan modern ini, atau apakah kelinci muncul sebagai pemenang?

Pendekatan Berbeda

Semua vaksin virus bekerja dengan cara yang sama dalam satu hal kunci: memaparkan sistem kekebalan terhadap antigen (sejumlah kecil protein dari virus). Setelah itu, sistem kekebalan belajar untuk melawan antigen ini. Ketika tubuh kemudian terkena versi virus yang aktif, maka telah dapat mencegah infeksi. Moderna dan Inovio mengambil pendekatan berbeda untuk mengirimkan antigen dari SARS-CoV-2, virus Korona baru yang menyebabkan Covid-19.

Messenger RNA (mRNA) adalah kunci metode Moderna. Sementara itu, DNA memegang instruksi untuk membangun protein, mRNA memberikan instruksi tersebut ke ribosom, pabrik pembuat protein tubuh. Moderna merekayasa urutan mRNA untuk mendorong ribosom untuk membangun protein dari SARS-CoV-2.

Inovio berfokus pada DNA daripada mRNA. Vaksin Covid-19 perusahaan tersebut mengirimkan untaian kecil DNA yang disebut plasmid langsung ke dalam sel, menggunakan pulsa listrik cepat yang membuka pori-pori kecil dalam sel yang memungkinkan plasmid untuk masuk (proses yang disebut elektroporasi). Plasmid ini memiliki instruksi untuk membangun protein dari SARS-CoV-2.

Sejauh ini, tidak ada vaksin manusia yang disetujui menggunakan pendekatan mRNA atau DNA. Namun, kedua vaksin dapat menawarkan keuntungan signifikan dibanding vaksin tradisional. Khususnya, pembuatan vaksin mRNA dan DNA bisa lebih cepat dan lebih mudah daripada membuat vaksin tradisional. SB/fool/G-1*

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top