Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sampah B3 -- Pemerintah Siapkan Insinerator di Lokasi Prioritas

Limbah Medis Covid-19 Menjadi Persoalan Darurat

Foto : Istimewa

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan

A   A   A   Pengaturan Font

Sebanyak 15 provinsi belum memiliki jasa pengolah limbah B3. Maka, limbah harus diangkut ke provinsi terdekat yang telah memiliki fasilitas pengolahan.

JAKARTA - Pengelolaan limbah medis yang masuk bahan berbahaya dan beracun (B3) di tengah darurat Covid-19 menjadi peristiwa darurat tersendiri. Pernyataan ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, di Jakarta, Rabu (4/8).

"Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun medis selama masa pandemi Covid-19 menjadi persoalan darurat yang harus segera diselesaikan," kata Luhut. Hal itu juga sesuai dengan arahan Presiden Jokowi agar penanganan limbah medis selama masa pandemi dilakukan secara serius, sistematis, dan cepat.

"Pemerintah memandang persoalan darurat yang harus segera ditangani adalah timbulan limbah medis yang dihasilkan selama masa pandemi," tandasnya. Luhut mengatakan, pemerintah akan bekerja sama dengan pabrik semen di berbagai wilayah membantu pemusnahan limbah B3 medis. Sebab tungku pembakaran/kiln semen bisa mencapai suhu di atas 1.200 derajat Celcius.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan insinerator pengolah limbah B3 yang akan ditempatkan di lokasi prioritas. Kemudian, mempersiapkan anggaran untuk penanganan limbah B3 medis darurat.

Beberapa lokasi prioritas untuk penanganan timbulan limbah B3 medis Covid-19 adalah rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan, isolasi terpusat, dan tempat-tempat isolasi mandiri. Sejauh ini ada 15 provinsi belum memiliki jasa pengolah limbah B3. Maka, limbah harus diangkut ke provinsi terdekat yang telah memiliki fasilitas pengolahan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara, Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top