Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
WAWANCARA

Liliyana Natsir

Foto : AFP
A   A   A   Pengaturan Font

Waktu masuk pelatnas saya kan paling kecil, mungkin kelihatan sekali saya anaknya manja, sering nangis-nangis. Nah, senior saya orang Medan bilang, kalau di Medan itu panggilan anak cewek begini ini, manja-manja, Butet. Dari pada Liliyana, kepanjangan, saya dipanggil Butet. Nama itu terbukti jadi hoki buat saya.

Bisa cerita tentang pengalaman saat meraih emas Olimpiade?

Waktu itu sedikit mustahil karena saya dan Owi prestasi di sepanjang 2015 menurun. Ada keraguan saya dan Owi bisa memberikan medali emas untuk Indonesia. Tapi, kami membuktikan kami masih ada. Saya waktu itu sudah umur 31, Owi 29, kami bisa membuktikan umur tidak menjadi masalah, karena kami punya motivasi dan tujuan yang sama.

Jadi, emas Olimpiade adalah prestasi yang paling mengesankan?

Sebenarnya ada beberapa, tapi yang paling top ya Olimpiade karena semua atlet punya cita-cita untuk menjadi juara Olimpiade. Saya bisa meraih itu, tentu saja menjadi kebanggaan dan kenangan terindah dibanding prestasi-prestasi yang lain.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top