Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Bangsa

Liechtenstein, Negara yang Wilayahnya Membeli dari Romawi Suci

Foto : afp/ Fabrice COFFRINI
A   A   A   Pengaturan Font

Karena tidak memiliki tanah, dinasti Liechtenstein tidak dapat memenuhi persyaratan duduk di parlemen. Padahal beberapa pangeran Liechtenstein melayani beberapa penguasa Habsburg sebagai penasihat dekat, tanpa adanya wilayah yang dikuasai langsung dari takhta kekaisaran. Namun mereka hanya mempunyai sedikit kekuasaan di Kekaisaran Romawi Suci.

Tanah yang dibeli digolongkan sebagai unmittelbar, atau dikuasai tanpa kepemilikan feodal perantara, langsung dari Kaisar Romawi Suci.

Pada awal abad ke-17, Karl I dari Liechtenstein diangkat menjadi Furst (pangeran) oleh Kaisar Romawi Suci, Matthias, setelah memihaknya dalam pertempuran politik. Setelah itu Hans-Adam I diizinkan untuk membeli Herrschaft (Lordship) Schellenberg yang sangat kecil dan wilayah Vaduz (masing-masing pada tahun 1699 dan 1712) dari Hohenems.

Pada 23 Januari 1719, setelah tanah tersebut dibeli, Charles VI, Kaisar Romawi Suci, mendekritkan bahwa Vaduz dan Schellenberg bersatu dan mengangkat wilayah yang baru dibentuk itu menjadi martabat Furstentum (kerajaan) dengan nama Liechtenstein. Nama ini untuk menghormati pelayan sejatinya kekaisaran yaitu Anton Florian dari Liechtenstein.

Pada tahun tersebut, Liechtenstein menjadi negara anggota berdaulat dari Kekaisaran Romawi Suci. Pada awal abad ke-19, sebagai akibat dari Perang Napoleon di Eropa, Kekaisaran Romawi Suci berada di bawah kendali efektif Prancis, menyusul kekalahan telak di Austerlitz oleh Napoleon pada 1805.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top