Lembaga Pengawas G20: Waspadai Risiko Keuangan Nonbank
Sektor Keuangan
Foto: istimewaZURICH – Dewan Stabilitas Keuangan (FSB), pada hari Rabu (18/12), menyampaikan rekomendasi bagi anggotanya untuk mengurangi risiko di sektor perusahaan asuransi dan lembaga perantara keuangan nonbank lainnya, yang sekarang mencakup hampir setengah dari aset keuangan global.
Menurut FSB yang berbasis di Basel, Swiss, selaku pengawas risiko keuangan G20, sektor intermediasi keuangan nonbank telah tumbuh sekitar 130 persen antara tahun 2009 dan 2023, sehingga membuat pasar lebih rentan terhadap peristiwa goncangan ekonomi.
"Pertumbuhan ini disertai dengan peningkatan kompleksitas dan keterkaitan dalam sistem keuangan, yang jika tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan risiko besar terhadap stabilitas keuangan," kata Sekretaris Jenderal FSB, John Schindler.
Seperti dikutip Channel NewsAsia, dalam laporan konsultasinya, FSB mengusulkan agar pemerintah dan lembaga anggota meningkatkan fokus mereka pada non-bank dan memastikan mereka mengelola risiko kredit mereka secara memadai.
Ia menyerukan terciptanya kerangka kerja domestik untuk mengidentifikasi dan memantau risiko stabilitas keuangan terkait dengan leverage non-bank.
FSB juga mengusulkan peningkatan praktik pengungkapan informasi pribadi di sektor nonbank dan mengatasi segala ketidakkonsistenan regulasi dengan mengadopsi prinsip "risiko yang sama, perlakuan regulasi yang sama."
Rekomendasi terakhir menyerukan peningkatan kerja sama dan kolaborasi lintas batas.
Melalui laporan konsultasi ini, FSB mengundang komentar dari pemerintah dan lembaga anggota mengenai rekomendasi kebijakannya. Laporan akhir direncanakan akan dirilis pada pertengahan tahun 2025.
Cukup Kondusif
Sementara itu, dari dalam negeri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan kinerja industri jasa keuangan di Indonesia cukup kondusif pada triwulan III-2024.
“Kinerja industri jasa keuangan pada triwulan III-2024 secara umum cukup kondusif. Jumlah penghimpunan dana di pasar modal sepanjang tahun sampai akhir September mencapai 159,51 triliun rupiah,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI, di Jakarta, Rabu.
Di industri keuangan nonbank, kinerja industri perasuransian menunjukkan peningkatan. Premi asuransi komersial tumbuh 5,77 persen menjadi 245,42 triliun rupiah.
Berita Trending
- 1 Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times: Bersama Menuju Indonesia yang Lebih Kuat dan Berdaya Saing
- 2 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 3 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 4 Sah Ini Penegasannya, Proyek Strategis Nasional di PIK 2 Hanya Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland
- 5 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030
Berita Terkini
- Pertamina JBT Jamin Pasokan BBM Aman di Tengah Bencana Alam di Jawa Tengah
- Januari 2025, Dinkes Pekanbaru Catat 32 Kasus DBD
- Banjir Merendam Dua Sekolah di Klaten
- Glitter Debutkan EP "We Are Glitter" Siap Jadi Hits Anak Masa Kini
- Program Palu Mandiri Tangguh Pangan Harus Dilaksanakan secara Konsisten