Legislator: Perlu kajian integrasi antarmoda transportasi umum Jakarta
Sejumlah penumpang saat berjalan di kawasan Terminal Blok M Jakarta, Rabu (15/1).
Foto: ANTARA/Khaerul IzanJakarta -- Ketua Komisi B DPRD Jakarta Nova Harivan Paloh mengatakan bahwa perlu ada kajian untuk mengintegrasikan antarmoda transportasi umum di Jakarta supaya tidak menumpuk pada transportasi tertentu.
"Harus ada pola integrasi, baik dari MRT, Transjakarta maupun LRT," kata Nova di Jakarta, Rabu, saat mengunjungi Transjakarta koridor 1.
Menurut dia, untuk isu penutupan Koridor 1 Transjakarta, yaitu Blok M ke Kota dipastikan tidak ada dan itu sudah dipertegas oleh Pemerintah Provinsi Jakarta.
- Baca Juga: Ini Penyebab Tawuran di Koja
- Baca Juga: Brigjen Purn Mengendarai Mobil Terjun ke Laut
Ia menjelaskan bahwa yang terpenting saat ini, yaitu bagaimana mengintegrasikan antarmoda transportasi umum seperti MRT, LRT dan Transjakarta, supaya tidak ada penumpukan pada satu moda transportasi saja.
Untuk itu, lanjut Nova, Dinas Perhubungan sudah menyatakan sedang membuat kajian agar transportasi umum di Jakarta bisa terintegrasi dengan baik.
"Ada pola integrasi kita ini punya Transjakarta, MRT dan nantinya LRT yang menyambung sampai Stasiun Manggarai," katanya.
Hal ini harus dicari pola integrasinya. "Karena pelanggan Transjakarta terus naik dan kini sudah mencapai 1,3 juta per hari," ujarnya.
Selain integrasi transportasi umum, Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta juga perlu melakukan kajian terkait perubahan rute dan yang pelanggannya banyak perlu ada penambahan kendaraan maupun fasilitas.
"Sebenarnya ini bukan masalah koriydor 1. Artinya bagaimana juga menambah kapasitas dan fasilitas agar penumpang tidak bertumpuk dan ini ada kajian-kajiannya," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan bahwa tidak akan ada penutupan Koridor 1 Transjakarta yang meliputi Blok M-Kota.
“Terkait isu penutupan Koridor 1, kami sampaikan bahwa tidak ada penutupan Koridor 1,” kata Syafrin.
Syafrin mengatakan, pihaknya akan melakukan kajian menyeluruh dengan terus dilanjutkannya pembangunan MRT.
“Baik sekarang Fase 2A untuk operasional pertama sampai dengan ke Stasiun Monas direncanakan akhir Desember 2027, yang kemudian ditindaklanjuti dengan sampai ke Kota diharapkan selesai pada tahun 2029,” katanya.
- Baca Juga: hmpv Perlu Diikuti Monitoring
- Baca Juga: Angka Persentase Kemiskinan Depok Terendah
Syafrin juga menjelaskan, pembangunan juga terus dilakukan untuk MRT Timur-Barat, dimulai dengan Fase 1 dari Kebon Sirih sampai Rorotan dan juga ada pembangunan LRT Jakarta dari Velodrome ke Manggarai yang nanti diteruskan ke layanan Dukuh Atas yang terintegrasi secara utuh dengan semua angkutan umum massal Jakarta.
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Dokter Jelaskan Tingkatan Mencapai Perubahan Gaya Hidup
- Pengungsi TikTok di AS Berduyun-duyun Pindah ke "RedNote"
- Pelatih matangkan kemampuan atlet pratama agar bisa raih prestasi
- Dinkes Jayapura: Cakupan layanan TBC capai 97 persen di 2024
- Prawira Bandung menang dramatis di kandang Pacific Caesar Surabaya