Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lebih Dekat dengan Probiotik, Manfaat dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Foto : Health Central

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Agar mikroba disebut probiotik, ia harus memiliki beberapa karakteristik, termasuk mikroorganisme dalam kondisi hidup saat dikonsumsi dan mampu berkolonisasi di kolon atau usus besar, jumlahnya cukup, dan mampu membawa manfaat terhadap kesehatan tubuh.

Anda sebenarnya tidak perlu mengonsumsi suplemen probiotik untuk mewujudkannya. Pasalnya, probiotik umumnya ada pada pangan kaya serat, seperti berbagai sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makan makanan seimbang kaya serat setiap hari membantu menjaga jumlah bakteri baik pada tingkat yang tepat. Para peneliti juga menemukan bahwa mengonsumsi makanan fermentasi seperti yogurt, sauerkraut, kimchi, dan kefir, memiliki efek positif pada kesehatan dan mikrobioma usus Anda.

Terlebih, Anda juga harus pandai memilih suplemen probiotik yang tepat mengingat mikrobioma setiap orang itu unik. Menurut Cleveland Clinic, tidak ada dua orang yang memiliki sel mikroba yang sama, bahkan jika mereka anak kembar sekalipun.

Tak hanya itu, meskipun ada banyak merek suplemen probiotik, banyak di antaranya hanya mengandung strain bakteri dalam jumlah terbatas, terutama dari kelompok lactobacillus, bifidobacterium, dan beberapa lainnya. Kedua mikroorganisme ini memang cukup umum dan telah dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan. Akan tetapi, hanya mengambil dosis terkonsentrasi dari beberapa strain bakteri justru dapat mengganggu keseimbangan di usus Anda dan menyebabkan dysbiosis.

Sementara banyak studi penelitian memiliki hasil positif tentang dampak suplemen probiotik, penelitian lebih lanjut masih diperlukan. Atas dasar itu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga medis sebelum Anda memutuskan untuk mengonsumsi suplemen probiotik. Terutama jika Anda harus mengonsumsi sejumlah obat-obatan. Begitu juga ketika Anda tengah hamil atau menyusui, ada baiknya tanyakan kepada dokter Anda sebelum mengonsumsi suplemen apa pun.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top