Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Minggu, 21 Jul 2024, 17:57 WIB

Dampak Buruk Olahraga Berat Sebelum Tidur

Foto: Istimewa

Meskipun sudah diketahui bahwa aktivitas fisik di siang hari dapat meningkatkan kualitas tidur, olahraga berat sebelum tidur sering kali tidak disarankan. Berlawanan dengan saran tidur konvensional, sebuah penelitian baru menemukan bahwa olahraga malam tidak mengganggu kualitas tidur. Menurut studi yang dipublikasikan di BMJ Open Sports and Exercise Medicine, menggabungkan "istirahat aktivitas" olahraga di malam hari dapat meningkatkan durasi tidur.

"Kami tahu bahwa tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi di siang hari dapat meningkatkan kualitas tidur, tetapi rekomendasi tidur saat ini tidak menyarankan olahraga intensitas tinggi sebelum tidur karena dapat meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung yang berakibat pada kualitas tidur yang buruk," ujar penulis utama Jennifer Gale, dikutip dari Medical Daily, Rabu (17/7).

"Namun, banyak pedoman tidur yang mengatakan bahwa kita tidak boleh melakukan olahraga yang lebih lama atau olahraga dengan intensitas yang lebih tinggi pada jam-jam sebelum tidur, jadi kami ingin mengetahui apa yang akan terjadi jika Anda melakukan aktivitas intensitas ringan dalam waktu yang sangat singkat secara berulang-ulang di malam hari," tambahnya.

Untuk memahami efek dari olahraga intensitas ringan yang singkat terhadap kualitas tidur, para peneliti mengamati 30 orang yang bukan perokok, berusia 18 hingga 40 tahun, yang terlibat dalam dua intervensi berbeda. Pertama, mereka disuruh duduk tanpa henti selama empat jam, sementara yang kedua, duduk diselingi dengan istirahat aktivitas selama tiga menit setiap setengah jam.

Selama istirahat aktivitas, para peserta melakukan tiga putaran dari tiga latihan, masing-masing selama 20 detik: jongkok di kursi, mengangkat betis, dan mengangkat lutut sambil berdiri dengan ekstensi pinggul kaki lurus. Para peserta mengikuti dengan menonton rekaman video dari seseorang yang mendemonstrasikan latihan tersebut.

"Latihan-latihan sederhana yang menggunakan seluruh tubuh ini dipilih karena tidak membutuhkan peralatan atau ruang yang besar dan Anda dapat melakukannya tanpa mengganggu acara TV yang sedang Anda tonton. Dari apa yang kami ketahui dari penelitian lain, Anda mungkin bisa mendapatkan efek yang sama jika Anda berjalan-jalan di sekitar rumah, berbaris di tempat, atau bahkan menari di ruang tamu - yang paling penting adalah Anda beranjak dari kursi secara teratur dan menggerakkan tubuh Anda," ujar peneliti utama Dr.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah istirahat dari aktivitas, para peserta rata-rata tidur selama 27 menit lebih lama, dibandingkan dengan duduk dalam waktu yang lama.

"Durasi tidur rata-rata adalah 7 jam 12 menit, dibandingkan dengan 6 jam 45 menit setelah duduk dalam waktu lama. Sementara waktu di mana peserta mencoba untuk tidur kurang lebih sama, waktu bangun rata-rata berbeda. Peserta bangun, rata-rata, pada pukul 7:35 pagi setelah intervensi duduk dalam waktu lama dan pukul 8:06 pagi setelah istirahat aktivitas biasa," demikian rilis berita tersebut.

Namun, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Para peneliti memperingatkan bahwa temuan ini didasarkan pada sekelompok kecil orang dan dilakukan di lingkungan laboratorium, yang mungkin tidak mencerminkan perilaku kehidupan nyata.

Redaktur: Fiter Bagus

Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.