Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Latihan Militer Berikan Sinyal Ketertarikan Russia di Asia Tenggara

Foto : AFP/Koarmada I

Upacara inspeksi di kapal perusak Russia Laksamana Panteleyev di perairan Belawan selama latihan yang melibatkan Angkatan Laut Indonesia, Angkatan Laut Russia dan angkatan laut negara-negara Asean di perairan lepas Sumatra Utara pada Rabu (1/12).

A   A   A   Pengaturan Font

Amerika Serikat, yang merupakan pemasok terbesar kedua di kawasan itu, menjual 7,9 miliar dollar AS, sepertiga lebih sedikit, sementara Tiongkok menjual 2,6 miliar dollar AS pada periode yang sama.

Russia telah menjual tank, kapal perang, kapal selam, jet tempur dan senjata lainnya di Asia Tenggara. Setahun yang lalu, terungkap bahwa perusahaan patungan Indo-Russia berencana untuk mengekspor rudal jelajah supersonik BrahMos ke Filipina dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.

Andrew Korybko, seorang analis politik Amerika yang berbasis di Moskwa, mengatakan bahwa latihan bersama angkatan laut Russia-Asean, serta latihan lainnya dengan mitra bilateral di Asia Tenggara, harus dilihat sebagai contoh diplomasi militer Russia yang menggunakan sarana militer untuk mencapai tujuan politik, ekonomi, dan strategis.

"Dalam konteks ini, Russia berharap bahwa latihan bersamanya dapat menjadi sarana untuk mempromosikan peralatan angkatan laut dan militer lainnya, yang diharapkan bisa diekspor lebih banyak ke negara-negara Asia Tenggara karena mereka terus melakukan militerisasi dalam konteks meningkatnya ketegangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat, dan sengketa yang belum terselesaikan di Laut Tiongkok Selatan," kata Korybko.

"Dengan itu, Russia akan mendapatkan lebih banyak kepercayaan regional, kemungkinan meningkatkan ekspor perangkat militer lainnya, dan dengan demikian berfungsi sebagai sarana untuk mengeksplorasi peningkatan hubungan bilateral yang komprehensif," kata dia, seraya menambahkan bahwa Beijing tampaknya mentolerir praktik ini karena mungkin lebih memilih negara-negara di kawasan mendapat pasokan peralatan militer dari Russia daripada AS.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top