Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perekonomian Daerah

Lampung Berpotensi Jadi Sentra Produksi Pangan untuk Jawa dan Sumatera

Foto : ISTIMEWA

Menteri BUMN, Erick Thohir - Geliat ekonomi Lampung terus bertumbuh berkat pemba­ngunan infrastruktur secara masif yang digalakkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Provinsi Lampung dinilai memiliki potensi besar menjadi sentra produksi bahan pangan untuk kebutuhan masyarakat Indonesia.

Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (11/5), mengatakan geliat ekonomi Lampung terus bertumbuh berkat pembangunan infrastruktur secara masif yang digalakkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Potensi Lampung itu terlihat pada tingkat angkutan logistik saat arus mudik lalu yang melonjak hingga 116 persen dan kendaraan roda empat naik hingga 27 persen.

"Kenaikan 116 persen bukan main-main. Artinya, Lampung benar-benar menjadi pusat pangan untuk kebutuhan masyarakat di Jawa. Ini yang kita jaga supaya transportasi untuk masyarakat tidak tercampur dengan transportasi truk-truk besar, yang mengakibatkan beban kapal jadi berat dan tidak bagus untuk keselamatan masyarakat," kata Erick.

Pemerintah, jelasnya, terus mengkaji pemisahan angkutan logistik dan penumpang di Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Panjang. Pemisahan kata Erick akan membuat penyeberangan lebih fokus sehingga mempermudah dan memperlancar arus logistik masyarakat di Jawa dan Sumatera.

"Pelabuhan Panjang sedang didiskusikan dan dipelajari kalau nanti truk-truk besar bisa ke sana. Alhamdulillah, masyarakat Lampung berkat kepemimpinan Pak Presiden Jokowi dan kepemimpinan kepala daerah, ekonominya naik. Ketika bahan pangan jadi pusat produksi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, ini yang kita coba jaga keseimbangannya," kata Erick.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengharapkan logistik dapat terfokus pada Pelabuhan Panjang dan tidak menyeberang melalui Pelabuhan Bakauheni. Dengan demikian, beban Pelabuhan Bakauheni akan menjadi lebih lapang dan dapat berjalan dengan lebih baik.

Mini Indonesia

Guru Besar Universitas Lampung, Bustanul Arifin, yang diminta pendapatnya mengatakan potensi Lampung sangat dahsyat, apalagi jika dikelola dengan baik.

"Lampung itu mini Indonesia. Anda cari apa saja ada. Kalau pertanian, ada padi, jagung, kedelai hortikultura, semua lengkap," papar Bustanul.

Selain itu, ada komoditas lainnya, seperti karet, sawit, kopi, kakako, lada, dan sebagainya. Kemudian, di sektor perikanan, ada perikanan tangkap, budi daya ikan, tambak udang, tambak bandeng. Begitu pula dengan peternakan, mulai peternakan sapi, penggemukan sapi, peternakan ayam, bebek, dan lain lain, termasuk pabrik pakan.

Menurut Bustanul, yang diperlukan adalah peningkatan nilai tambah. Itu yang sangat dibutuhkan oleh perekonomian Lampung.

"Apalagi kalau disertai peningkatan akses ke sumber-sumber pendanaan atau pembiayaam pembangunan, infrastruktur yang dibangun dapat memberi manfaat pada harga komoditas yang lebih kompetitif karena efisiensi biaya produksi dan distribusi," paparnya.

Bustanul juga mengingatkan pemerintah agar menjaga sektor pertanian supaya tetap produktif di masa pandemi ini karena merupakan salah satu sektor yang tetap tumbuh positif bersama telekomunikasi. "Kita harap agar program pelaksanaan penyaluran pupuk bersubsidi dapat berjalan dengan baik," tutup Bustanul.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, Endang Retno Sri Subiyandani, sebelumnya mengatakan ekonomi Provinsi Lampung pada triwulan I-2022 tumbuh 2,96 persen dibanding periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy). Jika dibanding triwulan IV-2021, ekonomi Lampung tumbuh 0,96 persen.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top