
Lakukan Pertukaran Tahanan, Gencatan Senjata Penuh Segera Berlaku
Tawanan perang tentara Ukraina usai pertukaran tahanan.
Foto: Telegram/Volodymyr Zelensky/AFPISTAMBUL - Russia dan Ukraina pada Rabu (19/3) waktu setempat melakukan pertukaran tahanan. Kedua negara yang sudah berperang sejak 24 Februari 2022 atau tiga tahun lebih itu masing-masing membebaskan 175 personel militer.
Kementerian Pertahanan Russia mengumumkan bahwa 175 tentara Rusia telah dipulangkan dari wilayah yang dikuasai Ukraina setelah melalui proses negosiasi. Selain itu, Moskow menyerahkan 175 tawanan perang Ukraina, bersama dengan 22 tentara Ukraina yang terluka parah sebagai “tindakan niat baik”.
Kementerian tersebut mengatakan para prajurit Russia saat ini berada di Belarus untuk menerima perawatan medis dan bantuan psikologis sebelum dipindahkan ke Russia untuk pengobatan dan rehabilitasi lebih lanjut.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, mengonfirmasi pemulangan 175 pasukan Ukraina serta 22 pembela tambahan, termasuk tentara yang terluka parah dan tiga personel militer yang diduga dituntut oleh otoritas Russia atas tuduhan yang direkayasa.
Umerov menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy atas komitmennya dalam mengamankan pembebasan tahanan, serta kepada Uni Emirat Arab (UEA) atas perannya dalam memfasilitasi pertukaran tersebut.
UEA telah memainkan peran mediasi dalam pertukaran tahanan Russia-Ukraina sebelumnya, memanfaatkan hubungan diplomatiknya dengan kedua negara untuk memfasilitasi negosiasi kemanusiaan.
Gencatan Senjata Penuh
Utusan Khusus Amerika Serikat (AS) Steve Witkoff pada Rabu meyakini gencatan senjata penuh antara Russia dan Ukraina akan tercapai dalam hitungan pekan.
“Kami sudah mengarah pada tercapainya kesepakatan antara Russia dan Ukraina,” kata Witkoff dalam wawancara televisi, sembari menambahkan bahwa sanksi AS terhadap Russia akan dilonggarkan setelah gencatan tercapai.
Ia juga memastikan pertemuan lanjutan terkait Ukraina akan berlangsung di Arab Saudi pada Senin atau Selasa pekan depan.
Witkoff menyebut pembicaraan antara Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Russia, Vladimir Putin berlangsung baik dan berorientasi pada hasil, serta mencapai kemajuan terkait kesepakatan mengakhiri konflik.
“Pertemuan antara kedua pemimpin pada masa mendatang juga kemungkinan dapat berlangsung,” kata Witkoff seperti dikutip Antara dari Anadolu.
Pada Selasa lalu, Putin dan Trump berdiskusi via saluran telepon mengenai pemulihan hubungan bilateral, kemungkinan penyelesaian konflik Ukraina, dan situasi di Timur Tengah.
Trump menyebut pembicaraan yang berlangsung selama lebih dari 2 jam tersebut “amat baik dan produktif”.
Terkait serangan Russia terhadap Ukraina pada Selasa lalu pula, Witkoff mengatakan, ia mendapat informasi bahwa dalam 10 menit saat percakapan tersebut berlangsung, Presiden Putin langsung memerintahkan militernya tidak menyerang infrastruktur energi Ukraina.
Berita Trending
- 1 Kemnaker Sediakan 229 Bus Mudik Gratis
- 2 Genjot Transisi Energi dan Ekonomi Hijau, Satgas Baru Diharapkan Jadi Game Changer
- 3 Pemkot Kediri Lakukan Cek Angkutan Umum
- 4 Gubernur DKI Jakarta Serahkan KJP Plus Tahap I 2025 dan Gratiskan Akses TMII
- 5 Pemerintah Kota Kediri Melakukan Pengecekan terhadap Angkutan Umum agar Aman
Berita Terkini
-
Revisi KUHAP Bisa Melemahkan Tindak Pidana Korupsi
-
Sobat Aksi Ramadan 2025, BNI Renovasi Masjid dan Beri Bantuan Pangan
-
Dukung Perkembangan Industri Helikopter Nasional, Hexia 2025 Kembali Digelar di Cengkareng Heliport
-
Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat Dinobatkan Sebagai "The Best CEO in Digital Brand 2025"
-
Dokter Timnas Indonesia: Mees Hilgers Mudah-mudah Tak Ada Masalah, Sandy Walsh Terus Dipantau